REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Arus kendaraan datang dari luar daerah cukup meningkat di Terminal Jombor, Sleman, DI Yogyakarta.
Menurut Kepala Seksi Angkutan dan Terminal, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Sleman Marjanto, peningkatan tersebut mulai terjadi sejak H-14 sebelum Idul Fitri atau tanggal 3 Juli.
Pada tanggal 2 Juli, hanya tercatat 137 kendaraan dengan 411 penumpang yang datang ke Terminal Jombor. Pada 3 Juli ada 169 kendaraan dengan total penumpang 1192 orang. Tanggal 4 Juli, 165 kendaraan dengan 1277 penumpang. Tanggal 5 Juli, tercatat 242 kendaraan dengan 2029 penumpang.
"Data ini menunjukkan total AKAP (angkutan kendaraan antara provinsi) dan AKDP (Angkutan Kendaraan Dalam Provinsi)," tutur Marjanto saat ditemui di Terminal Jombor, Senin (6/7).
Namun, ia menyampaikan peningkatan tersebut belum seberapa untuk ukuran arus mudik Lebaran.
Ia memprediksi puncak peningkatan arus mudik akan terjadi pada H-7. Maka itu pada Kamis (9/7) nanti Dishubkominfo akan mendirikan tenda pantauan arus mudik di pintu gerbang Terminal Jombor sebelah Utara. Pada H-7 sampai H+7, tim pemantau akan beroperasi di pos tersebut. Tim terdiri dari Pramuka, Dishubkominfo, PMI, dan beberapa instansi lainnya.
Namun, kondisi Terminal Jombor di pagi hari masih terpantau lengang. "Di sini ramainya mulai jam satu siang sampai sore," kata Marjanto. Sebab Jombor sendiri hanya merupakan terminal persinggahan. Bukan terminal tujuan akhir.
Adapun kondisi di empat terminal lain, menurut Marjanto, masih aman terkendali. Belum ada peningkatan yang signifikan dari segi kedatangan kendaraan. Di antaranya Terminal Condong Catur, Gamping, Pakem, dan Prambanan, masih terpantau beraktivitas seperti biasanya.
"Kalau untuk di Sleman, memang terminal ini yang paling besar jumlah arus kendaraannya," ungkap Marjanto.
Sedangkan untuk jumlah kendaraan berangkat dari Terminal Jombor jumlahnya cukup fluktuatif. Kebanyakan tujuan Jakarta dan Sumatera. Seperti Lampung, Bengkulu, dan Palembang.