REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarah kurma terbentang sepanjang sejarah manusia dari berbagai peradaban. Sebuah lubang bekas pohon kurma yang diperkirakan berasal dari era sekitar 50 ribu tahun lalu ditemukan di sebuah situs arkeologi di Irak.
Dilansir dari globalgourmet.com, Selasa (6/7), budidaya kurma telah dilakukan sejak 3.000 SM. Di Mesopotamia, sirup kurma adalah pemanis yang lebih disukai dari madu. Bangsa Romawi menyantap kurma bersama sejenis kacang-kacangan dan rempah, yang dilapisi madu dan dipanggang.
Sementara, di India Selatan, Marco Polo memproklamirkan date wine lebih kuat daripada grape wine. Keluarga-keluarga kelas menengah di Inggris pada era Elizabeth juga menyimpan kurma untuk ditabur di atas pudding.
Pada abad keempat belas di Perancis, kurma menjadi buah lezat yang mahal dan langka. Baru setelah tahun 1830 ketika Perancis menaklukkan Aljazair, orang-orang Perancis lebih mudah menemukan buah satu ini.
Kurma juga telah ditanam oleh misionaris Spanyol di Amerika Utara pada abad kedelapan belas, tetapi budidaya komersial baru terjadi sejak 1902.
Sejak zaman dulu, kurma berperan dalam berbagai upacara keagamaan. Tidak hanya dalam kitab suci umat Islam, kurma juga dikisahkan dalam kitab suci Kristen dan Yahudi.