Bulan Puasa, Waspadai Masuk Angin

Rep: C33/ Red: Indira Rezkisari

Senin 06 Jul 2015 14:42 WIB

Masuk angin/ilustrasi Foto: muscle4hardgainers Masuk angin/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Saat bulan Ramadhan ini, hati-hati bila kondisi tubuh sedang tidak fit. Masuk angin pun mudah menyerang. Terutama karena kondisi tubuh dan faktor cuaca yang kurang mendukung seperti panas kering karena kemarau, tapi dingin ketika malam. Hingga akhirnya bisa menyebabkan masuk angin.

Sebenarnya masuk angin adalah gejala tubuh yang mengalami mual, berkeringat dingin, pusing dan otot terasa nyeri. Banyak yang mencurigai faktor yang mengakibatkan masuk angin adalah terpapar udara dingin atau terkena angin yang kencang. Masuk angin walaupun dianggap mitos di dunia kedokteran, terbukti nyata, banyak yang mengalami dan terkapar karena masuk angin.

Hal tersebut turut diamini dr. Adisthi Pritalina yang menganggap gejala masuk angin mirip seperti influenza atau ngilu pada otot.”Masuk angin tuh seperti orang mau sakit flu atau perut kembung gitu, biasanya ada masalah di perut dan bisa juga karena pegal-pegal,” ujarnya.

Walaupun terpapar angin kencang sering disalahkan untuk urusan masuk angin. Tapi sebenarnya masuk angin adalah kumpulan gejala-gejala tidak enak badan akibat kelelahan fisik, terlambat makan, dan stress karena banyak pikiran. Rasa lelah, telat makan, dan stress memicu gas berlebih di lambung dan usus, menyebabkan perut terasa kembung. Itulah yang bikin mual dan ingin muntah. Keringat dingin pun menyusul karena menahan rasa tidak ini.

Kadang faktor pendingin ruangan atau AC yang dingin dan angin yang kencang bukanlah penyebab sakitnya, melainkan karena tubuh mengalami penyempitan pembuluh darah akibat mekanisme tubuh untuk menjaga pengeluaran kalori tubuh berlebihan. Alhasil tubuh tidak mengalami penurunan suhu, namun efek penyempitan pembuluh darah adalah peredaran yang kurang lancar dan hasil metabolisme berupa asam laktat mengumpul pada otot-otot mengakibatkan pegal linu.

Masuk angin saat berpuasa bisa dicegah dengan menghindarkan telat makan ketika berbuka dan sahur. Ditambah lagi, kurangi stress selama menjalankan puasa. Jaga pula kesehatan tubuh dengan tidak terlalu lelah ataupun kurang tidur.

Bila harus seharian dalam udara berpendingin udara atau berangin, jangan lupa untuk memakai baju penghangat. ”Untuk mencegahnya bisa dengan istirahat cukup, makan teratur dan gizi seimbang gitu lah,” imbau dokter yang praktik di RS Pusat Pertamina.

Perlu juga menambah konsumsi vitamin, bisa vitamin alami dari makanan maupun suplemen makanan. Selain itu jika terlanjur terkena masuk angin, gunakan juga atau jamu penghilang masuk angin supaya daya tahan tubuh menjadi baik.

Jika sudah terlanjur terkena masuk angin, hindari pula minum minuman dingin. Konsumsilah wedang jahe atau minuman hangat lain. Kalau mau minum jamu atau obat masuk angin, perhatikan dosisnya agar tidak sampai berlebihan karena berbahaya. Bisa juga dengan mengolesi bagian perut dan pinggang dengan minyak kayu putih.