Ustaz Erick Yusuf: Kawan Setan Jika Belanja Berlebihan

Rep: c93/ Red: Agung Sasongko

Ahad 05 Jul 2015 14:43 WIB

Diskon Lebaran (ilustrasi) Foto: Antara/R. Rekotomo Diskon Lebaran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustad Erick Yusuf memaparkan, Islam mengajarkan umatnya untuk tidak berbuat tabzir atau berlebih-lebihan. Sebab, barang siapa yang memubazirkan hartanya, itu berarti dia kawannya Setan.

 

“Dalam Alquran kan sudah jelas, innal mubadzirina kanu ikhwana syaitan. Itu berarti kita harus bisa mengendalikan keinginan untuk membelanjakan harta biar tidak disebut kawan setan,” kata Erick kepada ROL, Ahad (5/7).

 

Menurutnya, sebagai seorang Muslim, sudah seharusnya bisa mengendalikan keinginan dan nafsunya dalam membelanjakan harta. Terlebih di bulan Ramadhan, di mana orang-orang dilatih untuk lebih bisa mengontrol diri lewat ibadah puasa.

 

Pria yang akrab disapa Kang Erick itu melanjutkan, umat Muslim mestinya lebih bisa proporsional, yakni berbelanja sesuai kebutuhan masing-masing dan jangan dipaksakan. Kecuali, nafsu belanja tersebut dialihkan menjadi nafsu yang dirahmati Allah. Artinya, keinginan berbelanja dalam jumlah besar tersebut adalah untuk disedekahkan.

 

“Proporsional aja lah, kita tidak bilang secara angka karena setiap orang porsinya berbeda-beda. Kecuali, nafsu belanjanya dialihkan, misal nafsu belanjanya besar tapi dialihkan untuk sedekah ke yang membutuhkan, itu kan lebih bagus,” tambah pria yang juga menjabat Pemimpin Lembaga Dakwah Integrated Human Quotient (Ihaqi) tersebut.

 

 

Terpopuler