Cuaca Panas, Waspadai Dehidrasi

Rep: c25/ Red: Agung Sasongko

Ahad 05 Jul 2015 09:59 WIB

Cuaca Panas Foto: VOA Cuaca Panas

REPUBLIKA.CO.ID, PETALING JAYA -- Memasuki musim kemarau, umat Islam perlu mewaspadai dehidrasi. Ini mungkin terjadi, mengingat selama musim kemarau suhu udara meningkat.

Nur Hidayati, dosen dan spesialis klinis medis dari Universiti Teknologi Mara, menyarankan masyarakat untuk menghindari minuman manis dan berkafein saat berbuka puasa.

"Ini memiliki efek diuretik yang menyebabkan orang untuk buang air kecil berlebih. Sebaliknya, makan lebih banyak buah yang memiliki kandungan air yang tinggi, seperti semangka," jeaslnya..

Terpisah, Nuing Jeluing mennilai kalau masyarakat harus memakai topi dan berusaha untuk berada di tempat teduh saat berada di luar. Menurut Nuing, sejak umat Islam berpuasa pada siang hari, berteduh dari matahari akan membantu mengurangi kemungkinan kelelahan karena panas. Ia juga merekomendasikan untuk meminum banyak air putih setelah berbuka puasa, untuk menyegarkan tubuh kembali.

Sementara itu, ada kepercayaan dikalangan umat Islam bahwa mandi air dingin dapat membantu menjaga suhu tubuh turun di panas. Tetapi, Hidayatul Radziah Ismawi, Wakil Presiden Asosiasi Medis Profesional Terpadu Malaysia, airnya tidak boleh sedingin es.

"Sesuatu yang dingin dan digunakan untuk mandi, akan memberikan beberapa bantuan, tapi, tingkat dingin seperti es akan membuatnya lebih berbahaya bukan membaikbaik," kata dia.

Terpopuler