REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang motivator kesehatan, Dr. Phaidon Lumban Toruan mengatakan, waktu olahraga yang baik saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan adalah waktu yang cocok dengan pribadi masing-masing.
Dengan kata lain, harus disesuaikan dengan energi level juga disesuaikan dengan ketersediaan waktu.
"Ada orang yang enak olahraganya pagi-pagi, ada juga temen-temen yang suka olahraga menjelang buka puasa, bahkan ada juga temen-temen yang senengnya olahraganya itu di malam hari setelah berbuka puasa. Kapan pun bagus yang penting berolahraga," kata dia di Jakarta, belum lama ini.
Dokter yang juga seorang motivator kesehatan itu pun mengungkap alasan harus disesuaikan dengan energi level juga ketersediaan waktu adalah karena kondisi setiap orang itu berbeda-beda. Dengan disesuaikan dengan kondisinya maka orang tersebut akan merasa nyaman untuk tetap hidup sehat sekali pun di bulan Ramadhan.
Sementara, olahraga yang pas dilakukan saat menjalankan ibadah puasa adalah olahraga dengan intensitas rendah. Seperti bersepeda santai, jalan-jalan sore pun itu sudah termasuk kategori olahraga.
"Lebih bagus lagi datang ke Gym, minta diarahkan ke instruktur biar lebih tertata olahraganya. Di Gym juga banyak alat-alat olahraga. Jadi yang lebih bagus saat puasa yang menggunakan alat dan tak banyak mengangkat beban tubuh," katanya menambahkan.
Lebih jauh, dokter yang juga penulis buku itu memaparkan, tidak baik berolahraga terlalu berat saat menjalankan puasa. Sebab, itu bisa memicu detak jantung menjadi lebih kencang dan itu sangat berbahaya.