Jamaah Masjid Lereng Merapi Iuran Beli Air untuk Wudlu

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Damanhuri Zuhri

Sabtu 04 Jul 2015 06:02 WIB

Gunung Merapi Foto: Antara/Sigid Kurniawan Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -– Bencana krisis air musim kemarau di kawasan lereng Gunung Lawu sisi Timur mulai terasakan. Dalam tempo dua pekan memasuki bulan Ramadhan tahun ini, warga kesulitan memperoleh air.

Untuk kepentingan air wudlu saja, jamaah masjid yang ada di sana terpaksa harus iuran demi kemeriahan ibadah selama bulan Ramadhan. ''Kami, jamaah terpaksa iuran beli air untuk kepentingan wudlu,'' kata Muhammad Taufik, pengurus Masjid Al Muttaqien, Sabtu (4/7).

 

Jamaah Masjid Al Muttaqien di Dusun Munggur, Desa Telogowatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jateng, sudah mengalami kesulitan air. Air untuk kepentingan wudlu susah. Ini karena, bak tandon penampung air selama musim hujan, kering.

Salah satu jamaah, Taufik (35) warga di Dusun Munggur, Desa Tlago Watu, Kecamatan Kemalang, Klaten mengatakan warga Dusun Munggur sudah kesulitan air sejak dua pekan. Karena air di bak penampungan sudah habis. Termasuk bak penampungan air milik masjid juga habis.

''Meningat kondisi demikian, takmir masjid melakukan iuran, sebagian menggunakan dana infaq untuk beli air. Jadi, pengisian bak penampung air milik masjid dilakukan dengan cara iuran,'' jelas Muhammad Taufik.

Iuran dilakukan secara sukarela. Bagi yang tidak mampu, kata dia, tidak usah ikut iuran. Yang penting dana bisa terkumpul untuk membeli air, agar jamaah bisa berwudlu.

Menurut Muhammad Taufik, Rp 100 ribu dapat satu bak penampungan air. Satu bak bisa dimanfaatkan jamaah selama sepuluh hari hingga dua belas hari. Bila air berkurang, jamaah iuran kembali. Apalagi menghadapi perayaan Idul Fitri, cadangan air harus cukup.

Kebutuhan air untuk wudlu selama bulan Ramadhan cukup boros. Biasanya, jamaah yang salat di sini ada sekitar 50 orang. Tapi, kalau bulan Ramadhan, bisa mencapai dua kali lipat. Sekitar 100 lebih jamaah. Apalagi kalau Salat tarweh cukup ramai.

Gunanto, salah satu perangkat Desa Tlogo Sewu, membenarkan kondisi bencana kekeringan di sana. Kebutuhan akan air baku, kata dia, sulit dipenuhi.

Terpopuler