REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Jokowi menggelar Peringatan Nuzulul Quran atau peristiwa turunnya Alquran di Istana Negara Jakarta, Jumat (3/7). Presiden menyebut, turunnya Alquran telah membawa revolusi yang besar bagi umat manusia.
"Sebagai petunjuk yang terang benderang, yang haq dan bathil, Alquran mendatangkan revolusi mendasar pada kehidupan manusia. Mendatangkan revolusi batin, toleransi, keadilan, sosial," kata Jokowi ketika memberikan sambutan Peringatan Nuzulul Quran di Istana Negara, Jakarta.
Dalam kesempatan itu hadir pula Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Mufidah Kalla. Alquran, lanjut Jokowi, diturunkan Allah SWT untuk menjadi pedoman dasar bagi umat Muslim. Karenanya, Presiden mengajak rakyat untuk kembali pada Alquran dalam momentum Nuzulul Alquran kali ini.
"Kita lebih bersemangat shalat tahajud, ikhtiar, dan melakukan amal ibadah lainnya, semata untuk mendapat ridha dari Allah SWT," kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Tak hanya itu, Jokowi meminta rakyat untuk memperetat ukhuwah Islamiyah. Presiden meyakini, ukhuwah Islamiyah yang terjalin erat dapat menangkal paham radikalisme di masyarakat.
"Dengan spirit ukhuwah tersebut, pemerintah dan masyarakat punya kekuatan alamiah membendung radikalisme atas nama agama," jelas Presiden Jokowi.