Nikmati Satai Bumbu Lada Hitam di Eat Republic

Rep: C33/ Red: Winda Destiana Putri

Jumat 03 Jul 2015 15:43 WIB

Sate Kambing Sate Kambing

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satai ayam, kambing atau sapi dengan bumbu kacang atau kecap manis tentunya sudah biasa anda cicipi. Tapi ada penjaja satai yang unik di kawasan wisata kuliner, Eat Republic (ER), Pondok Cabe.

Satainya tidak hanya memakai kecap atau kacang, tetapi menggunakan lada hitam sebagai bumbu utama, dengan dinamakan satai lada hitam. Cita rasanya yang unik menjadikan satai lada hitam sebagai primadona kuliner di wilayah tersebut.

Menurut sang pemilik kedai satai yang dinamakan “satai terbang”, Sanwar, ide satai lada hitam hadir sebagai bentuk inovasi. Ia merasa jenuh dengan kehadiran satai-satai konvensional yang hanya menggunakan kecap atau kacang sebagai bumbu utama.

Tentunya, pria yang merintis karier sebagai pengusaha di bidang kuliner itu memiliki ide cemerlang agar menciptakan ragam satai terbaru.

"Saya yakin satai lada hitam ini cuma saya yang punya sih, soalnya unik kan tidak ada yang pernah buat satai kayak gini," ujarnya kepada Republika.

Berkat inovasinya, satai lada hitam laris manis di kawasan ER. Sejatinya ER memiliki sekitar 30 kios penjaja makanan, dengan total kurang lebih 700 menu. Tapi, rasa pedas khas lada hitam membuat pelanggan lebih mengalihkan hatinya ke kios milik Sanwar. Pelanggan pun bisa memilih antara daging ayam dan kambing sesuai pilihan favoritnya. Sehingga pelanggan yang takut kolesterolnya akan meningkat setelah mengonsumsi satai kambing, bisa memilih satai ayam lada hitam.

Proses memasak satai lada hitam sebenarnya diawali dengan proses perendamaan daging dalam bumbu saus lada hitam. Dibutuhkan sekitar dua jam perendaman untuk memastikan bumbu dapat terserap dalam celah-celah daging. Dikarenakan proses perendaman yang cukup lama, maka proses ini sudah dilakukan sebelum daging sampai di kios. Sehingga ketika sampai di kios, daging hanya tinggal dibakar saja di atas api menyala agar matang sempurna. Para pelanggan pun tidak butuh waktu lama untuk mencicipinya, hanya sekitar 15 hingga 20 menit.

Ukuran per daging sate yang ditusuk pun tergolong cukup besar sehingga para pelanggan dijamin merasa puas. Selain itu pelanggan bisa memilih nasi atau lontong sebagai pendamping sate tersebut. Ditambah lagi di setiap porsi sate sudah dilengkapi dengan acar dan sambal cabai merah jika pelanggan ingin satenya terasa lebih pedas.

Sedangkan rentan harga sate lada hitam cukup bervariasi tergantung jenis daging dan jumlah per tusuk satenya. Untuk lima tusuk sate ayam dengan nasi atau lontong dihargai 28 ribu rupiah. Sedangkan jika ingin delapan tusuk sate, harganya cukup 41 rupiah saja. Bagi penikmat daging kambing butuh 43 ribu untuk menebus lima tusuk sate dan 65 ribu untuk delapan tusuk sate. Untuk, daging sapi lima tusuknya dihargai 41 ribu dan delapan tusuknya 61 ribu. Sama halnya dengan sate ayam, sate kambing dan sapi lada hitam juga hadir dengan pilihan nasi atau lontong sesuai selera pelanggan.

Tentu ada pelanggan yang merasa harga tersebut tergolong cukup mahal untuk menebus seporsi sate. Tapi jika memilih makan di ER pastinya ada suasana berbeda yang bisa menebus harga cukup mahal tersebut. ER memastikan pelanggannya bisa makan dengan suasana berbeda dengan hiburan gratis di waktu tertentu dan layanan jaringan wi-fi gratis. Apalagi sate lada hitam cukup pantas dihargai cukup mahal sebagai jenis inovasi makanan yang pantas dicicipi. Selain itu pemilik kios sate pun mengklaim sebagai satu-satunya penjual sate lada hitam. Sehingga pelanggan tidak perlu takut merogoh koceknya cukup dalam karena rasa lada hitam yang hinggap dalam daging sate akan memanjakan lidah Anda.

Terpopuler