Imam Istiqlal: Ramadhan, Banyak Orang 'Menggembelkan' Diri

Rep: c93/ Red: Agung Sasongko

Kamis 02 Jul 2015 16:35 WIB

Gembel dan pengemis (gepeng) mulai banyak beroperasi di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (27/7). Setiap tahunnya jumlah Gepeng yang mendatangi Jakarta di bulan Ramadhan untuk meminta sedekah kepada warga, meningkat hingga dua kali lipat dari hari Foto: Republika/Adhi.W Gembel dan pengemis (gepeng) mulai banyak beroperasi di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (27/7). Setiap tahunnya jumlah Gepeng yang mendatangi Jakarta di bulan Ramadhan untuk meminta sedekah kepada warga, meningkat hingga dua kali lipat dari hari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal, Ali Mustafa Yaqub mengatakan, Ramadhan merupakan bulan yang bagus, tetapi orang Islam sendiri yang membuat Ramadhan menjadi kumuh. Belum lagi, banyak orang yang mengisi Ramadhan dengan sesuatu yang bertentangan dengan semangat bulan suci.

 

Salah satu pemandangan yang sangat tidak sesuai dengan semangat Ramadhan adalah orang Muslim yang memanfaatkan mesjid untuk tidur dengan dalih beritikaf. Malahan, banyak juga dari mereka yang membawa tumpukan ransel dan berdiam diri di mesjid dengan pakaian yang kumuh dan tidak sedap dipandang.

 

“Coba masuk ke mesjid-mesjid di Jakarta, banyak fenomena menggembelkan diri di mesjid, terus orangnya gak mandi. Itu ajaran dari mana, Islam itu mengajarkan keindahan dan kebersihan. Islam,” kata dia kepada ROL, Kamis (2/7).

 

Ali melanjutkan, Islam tidak pernah mengajarkan perbuatan-perbuatan yang tidak menghargai mesjid. Menurutnya, itikaf itu boleh-boleh saja, tetapi harus tetap menjaga keindahan juga kebersihan.

 

“Itikaf ya itikaf saja tapi tetep mandi lah. Padahal kan bisa saat ke luar mandi, bersih-bersih, ganti baju terus masuk lagi ke masjid. Jangan pula itikaf malah dijadikan ajang untuk menggembelkan diri,” tambah dia.