Kemajuan IT tak Kurangi Hasrat Mudik

Rep: Sri Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih

Rabu 01 Jul 2015 20:54 WIB

Warga mendaftarkan diri sebagai peserta mudik gratis pengguna sepeda motor di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (30/6). Foto: Antara/Sigid Kurniawan Warga mendaftarkan diri sebagai peserta mudik gratis pengguna sepeda motor di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (30/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan informasi dan teknologi (IT) tak banyak mengubah kebiasaan orang untuk mudik. Mudik seakan menjadi kebutuhan tak tergantikan selama musim Lebaran dari tahun ke tahun.

Dedy menjelaskan, saat ini conference call (Concall), Hangout, atau Facetime memungkinkan orang untuk berbincang dan bertatap muka. Namun, ini terbukti tak mampu menggantikan kebutuhan masyarakat untuk bertemu dengan saudara dan para kerabat mereka di kampung halaman.

"Kalau ada keluarga besar di kampung, ya tetap mudik," kata CEO dan co-founder Jagatreview.com Dedy Irvan kepada Republika, Rabu (1/6).

Untuk melancarkan aktivitas mudik, masyarakat juga memanfaatkan fasilitas IT. Penggunaan GPS merupakan salah satu contoh nyata. Dibandingkan hari biasa, penggunaan Waze dan Google Maps diprediksi akan meningkat selama arus mudik dan arus balik.

Terpopuler