Perlintasan Jalan Raya Serang Bahayakan Pemudik Motor

Rep: C18/ Red: Israr Itah

Rabu 01 Jul 2015 16:24 WIB

Kecelakaan di Serang, Banten. Foto: Republika/Yogi Ardhi Kecelakaan di Serang, Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Akses ke pelabuhan Merak melalui jalur arteri non-tol lewat Jalan Raya Serang ternyata tak sepenuhnya aman bagi pengendara motor. Berdasarkan pantauan di lapangan, Rabu (1/7) kondisi aspal di Jalan Raya Serang terlihat seperti masih baru tapi tidak seluruhnya. 

Kondisi aspal yang masih mulus membentang hingga kilometer 25. Belum terlihat adanya kerusakan aspal.

Kerusakan kondisi jalur mudik yang biasa dipadati kendaraan roda dua atau lebih itu baru terlihat di kilometer 26. Kondisi aspal di jalan tersebut penuh lubang di kedua arah hingga tiga kilometer ke depan.

Kondisi aspal yang rusak tersebut sangat berpotensi mengakibatkan kecelakaan bagi kendaraan roda dua. Selain itu, hancurnya aspal tersebut juga bisa menyebabkan antrian kendaraan panjang karena melaju dengan kecepatan rendah untuk melintas.

Kondisi tersebut belum lagi diperparah dengan keberadaan pertigaan pintu keluar tol Balajara Barat. Lalu lalang kendaraan yang melintas di kawasan tersebut terlihat tak beraturan. Pertigaan yang kerap dipenuhi truk itu sangat berpotensi menyebabkan kemacetan mengingat padatnya kendaraan yang melintas.

Selain pertigaan keluar tol Balajara Barat, persimpangan lain yang berpotensi menimbulkan kemacetan adalah pertigaan Cisoka. Padatnya arus kendaraan ditambah kondisi infrastruktur yang buruk dapat menimbulkan kemacetan panjang.

Salah satu titik potensi kemacetan lain yang parah adalah pasar Gembong. Lokasi berbelanja kebutuhan pangan tersebut seperti pasar tumpah. Tak sedikit kendaraan yang parkir di pinggir jalan.

Kondisi itu belum lagi angkutan kota yang sembarangan mengangkut penumpang. Beruntung kondisi jalan di pasar yang terletak di kilometer 30 itu terpantau cukup rapi.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, Nono Sudarno mengakui kalau dua persimpangan itu memang berpotensi menimbulkan kemacetan. Kondisi jalan juga mengancam keselamatan pengguna jalan terutama roda dua.

"Kerusakan jalan yang dipenuhi lubang mengangga serta banyak beton jalan yang pecah ini rawan buat kendaraan," kata Nono.

Ia menjelaskan selain membahayakan pengendara, jalan rusak itu dipastikan akan menjadi titik kemacetan lalu lintas pada arus mudik dan arus balik lebaran nanti. Sebab, lanjutnya, volume kendaraan saat mudik lebaran dan arus balik akan meningkat setiap harinya.

Nono menjelaskan untuk mengatasi masalah tersebut pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Pekerjaan Umum Provinsi Banten. Hal tersebut dilakukan agar dilaksanakan perbaikan segera.

"Kami berharap sebelum H-7 kerusakan jalan bisa diatasi " katanya.

Terpopuler