REPUBLIKA.CO.ID, Diplomat pangan asal Amerika Serikat (AS), Ali Abdi, mengaku selalu ansusias bertemu bulan Ramadhan. Semangat dan kesadaran untuk menambah kualitas ibadah membuat bulan puasa senantiasa istimewa.
“Saya selalu ingat bagaimana rasanya mengawali bulan Ramadhan. Ada rasa antusias untuk melakukan berbagai hal, baik ibadah maupun kegiatan rutin secara lebih baik,” ungkap Ali saat dijumpai di acara demo memasak menu Ramadhan, di The Dharmawangsa Hotel, beberapa waktu lalu.
Di negara asalnya, perubahan suasana dalam menyambut Ramadhan diakui cukup terasa. Meski Islam masih menjadi bagian minoritas di AS, semangat kaum muslim saat mengawali Ramadhan di negara itu sangat kentara.
“Orang-orang sangat bersemangat. Khususnya dalam menjalankan ibadah dan beramal. Banyak sekali kesempatan untuk menyumbangkan sebagian rezeki kita,” lanjut dia.
Bagi pria yang pernah bertugas di Nigeria ini, Ramadhan adalah bulan yang istimewa. Sambil menjalankan puasa, umat Islam bisa merefleksikan keislaman mereka.
Momen Ramadhan, kata Ali, bisa dijadikan kesempatan untuk berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Untuk mengubah dan menghilangkan beberapa kebiasaan negatif pun bisa diawali ketika Ramadhan.
Disinggung tentang kegiatan spesial yang dilakukan selama Ramadhan, Ali dengan tegas mengatakan ibadah shalat tarawih. “Yang paling penting bagi saya dan keluarga adalah shalat tarawih. Kami berusaha menikmati ibadah ini. Selain itu, saya banyak merenung dan memikirkan makna Ramadhan,” tuturnya.