Ketika Terminal Angkot Disulap Jadi Tempat Pengajian

Red: Dwi Murdaningsih

Jumat 03 Jul 2015 10:07 WIB

Ratusan pedagang pasar berkumpul di terminal Angkutan Pasar Ir. Soekarno mengikuti pengajian yang digelar bekerjasama dengan Lazismu. Foto: Lazismu Ratusan pedagang pasar berkumpul di terminal Angkutan Pasar Ir. Soekarno mengikuti pengajian yang digelar bekerjasama dengan Lazismu.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO -- Ratusan pedagang pasar berkumpul di terminal Angkutan Pasar Ir. Soekarno. Para pedagang itu mulai memadati  pelataran terminal angkot yang terletak di sisi utara pasar.  Terminal angkot disulap bak majelis pengajian. Pedagang duduk rapi berbaris menyimak pengajian yang digelar Lazismu Pemuda Muhammadiyah Sukoharjo bekerjasama dengan Himpunan Pedagang Pasar (HPP) Ir. Soekarno, baru-baru ino.

Materi pengajian disampaikan Guntur Subiantoro yang juga Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo. Dalam tausiahnya, dia mengajak untuk memperhatikan etika berdagang seperti diatur dalam Islam. “Janganlah mengurangi timbangan, jangan berdagang dengan menipu pembeli, sehingga keberkahan dari berdagang akan kita dapatkan,” katanya.

Selain mengingatkan mengenai adab berdagang, dia juga menjelaskan mengenai hubungan puasa dan kesehatan. Hal ini tidak mengherankan karena sehari-hari dia juga berprofesi sebagai dokter. Ratusan pedagang pasar itu antusias mengikuti jalannya pengajian hingga berakhir dengan buka puasa bersama. Suasana akrab terlihat diantara pedagang pasar, supir angkot, petugas kebersihan, dan berbagai profesi lainnya.

Kegiatan ini bekerjasama dengan himpunan pedagang pasar (HPP) Ir. Soekarno, Sukoharjo yang didukung oleh persatuan angkutan sukoharjo (PAS). Ketua HPP, Sumbarwoko, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas terselenggaranya acara ini. “Ini sangat memberikan dukungan bagi kami, agar dapat bersama-sama menggerakkan roda ekonomi di pasar ini, setelah hampir dua tahun menghuni pasar darurat,” tambahnya.

Sajian buka puasa disajikan langsung dari kuliner yang ada di pasar itu. Ada bakso, soto, timlo, dan menu kuliner lainnya khas pasar Ir. Soekarno. Momen ramadhan itu dioptimalkan Lazismu pemuda muhammadiyah Sukoharjo untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat. Di penghujung acara, Lazismu pemuda muhammadiyah membagikan bingkisan kepada pedagang yang hadir. Ini merupakan program penyaluran dana ZIS yang terhimpun di lembaga tersebut.

 “Kami memilih berbagi kebahagiaan dengan pedagang pasar Ir. Soekarno, sebagai bentuk rasa syukur atas proses bergeraknya roda ekonomi dikalangan pedagang yang mulai menggeliat,” ujar Eko Pujiatmoko, Ketua Lazismu.