Ibu, Jangan Terlalu Sering Sajikan Sarden Saat Sahur

Rep: C27/ Red: Winda Destiana Putri

Rabu 01 Jul 2015 07:27 WIB

Ikan sarden Foto: realfood tesco Ikan sarden

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kornet dan sarden kaleng merupakan makanan alternatif ibu rumah tangga saat menyiapkan menu sahur. Mudah dan praktis, salah satu faktor yang menjadikan dua makan kaleng ini tidak bisa lepas dari menu sahur di bulan Ramadhan.

Tapi apakah mudah dan praktis saja menjadi perhatian lebih, bagaimana dengan kandungan gizinya? Menurut Inge Permadhi, MS.Sp.GK., kornet berasal dari daging dan sarden berasal dari ikan, kedua bahan makanan tersebut sama-sama mengandung protein dan lemak.

Namun, yang menjadi perhatian adalah bahwa kornet dan sarden kaleng merupakan makanan yang sudah mendapatkan bahan pengawet dan juga mengandung begitu banyak garam. Sedangkan makan berpengawet dan tinggi garam memiliki dampak kurang baik bagi tubuh.

"Kalau mau bilang jujur, saya enggak suka bahwa saya harus menganjurkan, tetapi kalau kepepet malah enggak makan ya sudah tidak apa-apa makan makanan tersebut," ujarnya saat dihubungi Republika, belum lama ini.

Ia menganjurkan agar ibu rumah tangga jangan terlalu sering memberikan olahan kornet atau sarden kaleng kepada anggota keluarga. Bagaimana pun kesehatan lebih penting dari sekadar memasak dengan cara mudah dan praktis.

"Pilihlah bahan makanan yang segar dan memang harus dipersiapkan," katanya.

Orang yang mengonsumsi kornet dan sarden kaleng bisanya berada dalam keadaan terdesak, namun ada baiknya jika mengonsumsi makanan tersebut bersamaan dengan menu lainnya, seperti sayur atau buah. Dengan menambahkan bahan lain mengandung vitamin dan mineral saat sahur akan mencukupi gizi selama berpuasa.