REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga Tbk memperkirakan puncak arus mudik dari Jakarta dan sekitar melalui jalan tol ke Jawa Tengah, Barat, dan Timur pada H-3 dan H-2.
"Sekitar 70 persen pemudik akan tersebar di 13, 14, 15 Juli dengan puncak pada 14 dan 15 Juli atau H-3 dan H-2, jika lebaran jatuh pada 17 Juli Jumat dan 18 Juli Sabtu," kata Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk Adityawarman kepada pers di Jakarta, Selasa.
Menurut Adityawarman, sekitar 30 persen pemudik diperkirakan akan mudik via jalan tol pada Sabtu dan Ahad atau pada 4 dan 5 Juli.
"Umumnya para wirausaha akan pulang lebih awal sedangkan para pegawai akan mudik di 13, 14, 15 Juli, setelah THR cair dan 16 Juli cuti bersama," katanya.
Dengan demikian, kata Adityawarman, beban jalan tol pada arus mudik tahun ini akan lebih ringan.
"Meski begitu, lalu lintas harian (lhr) pada saat normal 11.000 kendaraan, pada beban puncak itu akan sampai pada angka 160.000," katanya.
Dia juga memaparkan bahwa kenaikan lalu lintas setidaknya bisa dilihat dari jumlah kendaraan yang melintas masuk melalui Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama menuju di ruas tol Jakarta- Cikampek.
Direktur Operasi Jasa Marga Christantio Prihambodo memprediksi, ketika puncak arus mudik kendaraan melalui Gerbang Tol Cikarang Utama akan naik sekitar 99,3 persen dibanding hari biasa.
Dari perhitungannya, jumlah kendaraan di puncak mudik tersebut akan mencapai 141.864 kendaraan per hari atau tumbuh 10 persen dibanding puncak arus mudik tahun lalu.
"Dibandingkan dengan kondisi puncak arus lebaran 2014, ada kenaikan sekitar 10 persen. Karena tahun lalu jumlah kendaraan yang melintas di GT Cikarang Utama arah Cikampek pada saat lalin puncak mencapai 128.967 kendaraan," katanya.