Non-Muslim di Uni Emirat Arab Belajar Puasa Ramadhan

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko

Rabu 01 Jul 2015 05:00 WIB

Para pimpinan Non-Muslim Singapura yang ikut berpuasa Ramadhan Foto: CNA Para pimpinan Non-Muslim Singapura yang ikut berpuasa Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Seorang ekspatriat non-Muslim di Uni Emirat Arab memutuskan untuk belajar berpuasa saat Ramadhan, Selasa (30/6).

Dilansir dari Al Arabiya, Selasa Dini Hari, Sonja Neuber asal Jerman belajar puasa dengan Sahur. Ia makan sahur dengan kurma direndam susu kedelai, jus dan rumput gandum, kopi dan roti panggang, dan segelas air.

Ia juga tidur siang sebelum berangkat bekerja. Neuber bekerja di perusahaan pemasaran online. Ia memutuskan untuk belajar berpuasa setelah jatuh cinta dengan budaya Arab dan Islam. "Saya memutuskan untuk berpuasa Ramadhan sejak tahun lalu," ujar dia.

Ia mulai belajar pertama kali hanya satu hari pada (21/12) tahun lalu dimana siang hari disana terpendek dalam satu tahun. Kemudian dia mulai belajar puasa Senin Kamis.

Ia tetap bekerja dengan jam kerja normal dan lingkungan yang tak berpuasa. " Saya melihat, berpuasa Ramadhan mudah, oleh karena itu saya berpuasa setiap hari selama sebulan," jelas dia.

Seorang non-Muslim, Dale mahasiswa asal Inggris juga melakukan hal yang sama. Dia mengenal Ramadhan sebagai bulan yang mulia.

"Saya merasa berusaha menahan haus dan lapar selama satu bulan merupakan hal istimewa terlepas agama dan kepercayaan manapun," kata Dale. Ia juga menikmati kebersamaan saat berbuka puasa dengan umat Muslim disana.

Terpopuler