Beri Kenyamanan Pemudik Motor, ASDP Merak Siapkan Tenda

Rep: Hilman Fauzi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Rabu 01 Jul 2015 00:00 WIB

Pemudik bermotor masuk ke kapal feri di Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (28/8). PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Pelabuhan (ASDP), Indonesia Ferry menyiapkan dua kapal khusus bagi sepeda motor. Foto: Republika/Agung Supriyanto Pemudik bermotor masuk ke kapal feri di Pelabuhan Merak, Banten, Ahad (28/8). PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Pelabuhan (ASDP), Indonesia Ferry menyiapkan dua kapal khusus bagi sepeda motor.

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON -- Tenda sepanjang hampir satu kilometer akan disiapkan oleh ASDP Cabang Merak untuk menanungi para pemudik sepeda motor saat menganteri ketika hendak menyebang. Hal ini dilakukan agar pemudik roda dua bisa nyaman saat mengantri membeli tiket dan tidak kepanasan akibat terkena sinar matahari.

Dirut PT.ASDP, Danang S Baskoro, mengatakan, nantinya disepanjang sisi tenda tersebut akan disediakan makanan buka puasa saat menjelang maghrib. "Tenda sepeda motor panjangnya 800 meter, akan ada takjil, hiburan, kalau malam ada teh, kopi," katanya, Selasa (.30/6).

Selain itu, Danang juga mengunngkapkan akan menambah loket penjualan khusus untuk pengguna sepeda motor dan pejalan kaki.  "Kita menambah loket penjualan khusus sepeda motor dan pejalan kaki," katanya.

Penambahan ini, lanjut Danang, karena menurutnya, pemudik sepeda motor setiap tahunnya akan terus meningkat untuk melewati Pelabuhan Merak dan biasanya mereka melakukan perjalanan mudi pada malam hari karena menghindari panas matahari.

"Trend mudik setiap tahun meningkat, terutama yang menggunakan sepeda motor. Seperti yang kita ketahui, mereka ini (pemudik sepeda motor) datangnya selalu berbarengan," terangnya.

Para pemudik baik roda dua maupun roda empat kerap kali tak tertampung di Pelabuhan Merak yang hanya mampu menampung sebanyak lima ribu kendaraan dengan luas area lima hektar.

"Mobil, motor, kendaraan pribadi datangnya bersama-sama di Pelabuhan Merak. Karena sudah tidak tertampung, mereka sampai keluar (pelabuhan), ini yang menyebabkan kemacetan," ungkapnya.

Karrna itu, untuk memecahkan pemudik yang hiasanya padat pada malam hari, maka diberlakukan tarif khusus untuk malam hari yang harganya lebih mahal dua kali lipat dibandikan harga tiket pagi hingga sore hari. "Para pemudik malam hari ini yang mau kita pecahkan. Mau tidak mau, suka tidak suka, kita harus pecah," katanya.

Terpopuler