Melatih Anak Berpuasa Harus dengan Sabar

Rep: C33/ Red: Winda Destiana Putri

Selasa 30 Jun 2015 14:36 WIB

Anak puasa.   (ilustrasi) Foto: Republika/ Prayogi Anak puasa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjalankan puasa bagi anak-anak bukanlah hal yang mudah. Tapi ini adalah kewajiban bagi kaum Muslim dan para orang tua untuk melatih anaknya berpuasa agar kelak ketika dewasa sudah mampu menjalankannya dengan benar.

 

Pelatihan berpuasa ramadhan bagi anak-anak tentunya menjadi pondasi kuat saat harus menjalankan kewajibannya itu karena sudah baligh. Anak-anak pada awalnya bisa diajari untuk berpuasa karena pada dasarnya anak-anak dapat menahan lapar dan haus hingga beberapa jam.

 

Tapi psikolog anak, Ratih Zulhaqqi, M.Psi mengingatkan agar orang tua lebih sabar menghadapi anak yang awalnya tidak mau puasa.

"Anak mau tidak mau memang tidak nyaman di awal puasa karena mereka merasa dikontrol," katanya kepada Republika beberapa waktu lalu.

 

Permulaan puasa pada anak adalah sesuatu yang baru dan patut dicoba. Namun, karena tingkat ketahanan setiap anak berbeda, sebaiknya orang tua melatih berpuasa sesuai anak itu sendiri. Orang tua tidak perlu terlalu memaksakan, ikuti saja dulu kemampuan anak. Puasa dapat membawa akibat yang besar bagi kesehatan anak seperti dampak jasmani juga rohani

 

Salah satu cara mengajarkan puasa dengan mengontrol pola makan (waktu makan anak). Ketika anak-anak dimulai belajar berpuasa, sebenarnya anak tetap makan tiga kali, hanya saja mengalami perubahan dalam hal waktu dan jadwalnya saja. Konsumsi makanannya pun tidak berarti dilebihkan ataupun dikurangi. Porsi makan anak tetap seperti biasa dengan tetap memperhatikan komposisi gizi seimbang.

 

Namun dengan mengajarkan serta melatih anak berpuasa maka sang anak bisa untuk mengontrol makanannya. Seperti dikatakan dokter anak, dr. Setia Budi, SpA(K) menjelaskan pemenuhan gizi tetap hal utama.

"Penuhi gizi empat sehat lima sempurna pada anak supaya tidak terhambat tumbuh kembangnya," jelasnya.

 

Tentu setiap orang tua menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Tekad anak untuk bisa beribadah puasa tentu patut kita syukuri. Sebagai orang tua, sebaiknya tidak melarang anak-anak ikut berpuasa, namun justru harus mendukung tekad anak agar puasa mereka berjalan dengan lancar. Tapi dengan tetap mempertimbangkan jangan sampai memberatkan anak-anak agar kesehatannya tidak terganggu.

Terpopuler