REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa mengandung rahmat luar biasa bagi umat Muslim, tidak terkecuali golongan anak-anak. Meski belum bisa menjalankan puasa dengan maksimal, puasa tetap berpengaruh positif bagi tubuh anak.
Salah satu manfaatnya yaitu di bagian pencernaan. Organ pencernaan anak bisa beristirahat ketika puasa. Pada saat sang anak berpuasa, maka usus yang setiap hari selama setahun biasanya selalu bekerja secara terus-menerus maka usus dan organ pencernaan lainnya tersebut diberi kesempatan untuk beristirahat. Demikian pula dengan kerja hormon-hormon tubuhnya.
Menurut dr. Setia Budi, SpA(K), proses istirahat organ-organ pencernaan itu memang bisa terjadi saat puasa pada anak "Pencernaan bisa lebih sehat karena istirahatnya organ pencernaan jadi supaya anak bisa aktifitas secara lebih baik ke depannya," ujarnya kepada Republika beberapa waktu lalu.
Menurut dokter spesialis kesehatan tersebut puasa menjadi salah satu cara detoksifikasi alamiah. Ketika anak belajar berpuasa, maka hormon dan organ tubuh tidak bekerja terlalu keras seperti saaat tidak puasa. Pada saat berpuasa, tubuh akan melakukan pengeluaran zat-zat yang tak berguna lewat keringat, air seni atau pun BAB (Buang Air Besar).
"Iya proses detoksifikasi yang meningkat saat puasa itu sama saja antara anak dan orang dewasa," jelasnya.
Selain itu, untuk dapat menunjang kelancaran dalam hal pembuangan zat-zat sisa tersebut, sebaiknya anak memperoleh kecukupan cairan pada ketika sahur atau pun pada saat berbuka puasa.
Secara rinci, proses pencernaan makanan di dalam tubuh berlangsung selama 8 jam. Dalam kehidupan sehari-hari, kondisi itu sering kali tidak tercapai. Pasalnya selang waktu makan satu dengan lainnya kurang dari 8 jam. Sehingga dalam tubuh akan terjadi penimbunan banyak zat tidak diperlukan yang bisa menjadi racun bagi tubuh.
Tapi dengan berpuasa tubuh akan melakukan detoksifikasi sekaligus meregenerasi sel-sel tubuh. Jadi semua zat yang tidak diperlukan tubuh termasuk racun, akan dikeluarkan. Sel-sel tubuh yang sudah tidak berfungsi pun akan diganti juga diremajakan kembali.
Ditambah lagi, puasa juga bisa membantu anak agar mengembalikan produksi enzim pencernaan supaya bisa kembali maksimal. Secara tak langsung, mengembalikan fungsi optimal enzim pencernaan akan membantu memicu perbaikan semua masalah pencernaan yang mungkin dialami anak-anak, misalnya konstipasi, kembung, dan lain-lain.