REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Dinas Perhubungan Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta PT. ASDP (persero) untuk menambah kapal fery pada penyeberangan Torobulu-Tampo mulai H-7 lebaran Idul Fitri 1436 hijriah.
Kepala UPTD Penyebarangan kapal fery Torobulu-Tampo Dinas Perhubungan Sultra, H Rusli Nyalla di Kendari, Selasa mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada pengelola ASDP untuk menambah satu unit kapal khusus sepekan sebelum lebaran hingga sepekan sesudah lebaran.
"Puncak arus mudik lebaran biasanya terjadi saat memasuki H-7 hingga H+7, sehingga harus ada tambahan satu kapal untuk mengantisipasi gejolak penumpang yang menumpuk saat itu," ujarnya.
Ia mengatakan, saat ini hanya dua kapal yang silih berganti menyeberangi pelabuhan Torobulu di Konawe Selatan ke pelabuhan Tampo kabupaten Muna dengan dua kali penyeberangan dalam satu hari.
Namun pada saat puncak arus mudik nanti, maka akan dilakukan penambahan 'trip' tiga hingga empat kali untuk setiap kapal. Dengan demikian penyeberangan bisa 7-9 kali setiap hari.
"Jadi pemberangkatan setiap kapal sudah diatur. Kalau biasanya berangkat pertama dari Torobulu di atas jam 07.30 wiota maka saat puncak arus mudik nanti diberangkatkan lebih awal yakni pada pukul 06.00 wita dan seterusnya dua jam setengah kapal berikutnya ada lagi yang diberangkatkan," ujar Rusli.
Kadis Perhubungan Sutra Ma'mun Supriatna sebelumnya mengatakan, rencana penambahan armada kapal fery di pelabuhan Torobulo-Tampo itu dimungkinkan harus ada sebab jalur penyeberangan itu memang yang paling ramai sepanjang tahun.
"Walaupun ada beberapa jalur penyeberangan kapal feri di Sultra seperti di Wamengkoli-Kota Baubau, Kendari-Langara dan, Tondasi Muna Barat tetapi yang paling padat disaat arus mudik maupun arus balik lebaran terpadat jalur lintas pelabuhan Torobulu," ujarnya.