Tradisi Munggahan Hadir di Fiesta De Ramadhan KBRI Madrid

Red: Damanhuri Zuhri

Senin 29 Jun 2015 22:27 WIB

tradisi munggahan dari jawa barat hadir di fiesta ramadhan yang digelar kbri madird sabtu (27/6) Foto: dok. kbri madrid tradisi munggahan dari jawa barat hadir di fiesta ramadhan yang digelar kbri madird sabtu (27/6)

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Tradisi masyarakat Jawa Barat yang dikenal dengan Munggahan, acara makan bersama seluruh anggota keluarga, kerabat dan sahabat untuk saling bermaafan dan mengungkapkan rasa syukur menyambut bulan suci Ramadhan, digelar di Fiesta de Ramadhan di KBRI Madrid.

Fiesta Ramadhan yang digelar KBRI Madrid, Sabtu (27/6), dihadiri ratusan tamu yang terdiri dari diaspora Indonesia, korps diplomatik negara-negara Islam serta jurnalis media kuliner dan chef.

Duta Besar Republik Indonesia di Madrid, Yuli Mumpuni Widarso mengatakan sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia,  Indonesia mempunyai tradisi dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Tradisi tersebut, sangat menarik karena tiap daerah atau suku berbeda. ''Seperti acara Mungguhan di Jawa Barat, Meugang di Aceh, Dugderan di Semarang, Apeman di Surabaya dan banyak lagi,'' kata Yuli Mumpuni Widarso dalam surat elektronik yang diterima Republika, Senin (29/6)

Menurut Yuli, pada Fiesta de Ramdhan tersebut digelar tradisi Mungguhan Jawa Barat dan disajikan aneka ragam menu tradisional Indonesia.

''Kolak dipilih sebagai menu pembuka karena konon berasal dari kata Al Kholik. Kolak yang dimakan pada saat berbuka puasa selalu didahului dengan do’a syukur kepada Al Khalik, Allah SWT,'' tulis Yuli.

Lebih lanjut ia menjelaskan, ''Kolak dibuat manis karena ajaran Nabi Muhammad SAW yang mencontohkan kebiasaan berbuka puasa dengan makanan yang manis untuk mengembalikan energi. Kolak dapat dikatakan sebagai makanan khas bulan Ramadhan di Indonesia.''

Sementara itu, untuk menu utamanya, dipilih yang mengandung makna, yakni untuk makanan pembukanya dipilih Bakwan Malang dengan bakso daging bulat-bulat yang merupakan simbol dari tekad yang bulat umat Islam untuk melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.

''Fiesta de Ramadhan dalam tradisi Mungguhan tersebut merupakan kegiatan promosi warisan budaya kuliner Indonesia, khususnya kuliner tradisi Ramadhan,'' jelas Yuli Mumpuni.

Rangkaian acara Fiesta de Ramadhan yang diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Alquan oleh Muhammad Hiyar, staf KBRI Madrid dan tausiah Ramadhan oleh Ir. Mohammad Risdaya, teknisi senior dari Airbus, berlangsung dengan khidmat.

Terpopuler