Ngabuburit di Istana Bogor

Rep: c21/ Red: Agung Sasongko

Senin 29 Jun 2015 17:01 WIB

Sejumlah rusa melintas di depan Istana Bogor, Jawa Barat. Foto: Antara/Jafkhairi Sejumlah rusa melintas di depan Istana Bogor, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Suasana Sore Istana Bogor memiliki daya tarik warga Bogor. Ini yang kemudian, memasuki bulan Ramadhan, Istana Bogor menjadi lokasi 'Ngabuburit'.

"Kalau bukan bulan puasa, hari Ahad saja yang ramai. Tapi sekarang setiap sore ramai," ujar Adi Mulyadi kepada ROL, Ahad (28/6).

Mulyadi mengatakan, jika ia sekarang berjualan makanan hewan mamalia itu setiap hari di bulan Ramadhan. Biasanya selain di bulan suci ini, ia hanya berjualan pada hari libur. Jadi sekarang, kurang lebihnya penghasilannya bertambah.

Pekerjaan ini bukan satu-satunya untuk dirinya mengais rezeki. Karena biasanya ia menjadi pedagang di Pasar Bogor. Tapi karena tidak ingin membuang kesempatan ini, Mulyadi mengandalkan istrinya untuk berjaga di pasar. Sedangkan ia mencoba mencari tambahan rezeki dengan berjualan di sekitaran Istana Bogor.

Penghasilan dari dagangannya memang hanya cukup untuk berbuka puasa saja. Tergantung ramai atau sepinya pengunjung yang mengunjungi pinggiran Istana Bogor, baik pagi atau sore. "Kalau penuh bisa dapat Rp 50 sampai 70 ribu," terangnya.

Mulyadi mengungkapkan, wortel yang dijualnya dihargai Rp 2000 perikat. Karena bukan hanya ia sendiri yang berjualan. Terang saja, penghasilan mereka harus dibagi rata. Ia bercerita kalaupun ramai pengunjung, pedagang lain seperti dirinya pun banyak. Jadi ia harus rela berbagi rata penjualan dengan kawan lainnya.

Kata Mulyadi, memang ini adalah tradisi ngabuburit di Kota Bogor. Karena salah satu tujuan utama pengunjung adalah memberi makan kijang dan rusa di Istana Bogor.

Sedangkan pengunjung yang membeli makanan kijang dan rusa, Rani mengakui setiap hari ritual ngabuburit dilakukan. Namun baru pertama kali ia mengajak keluarganya untuk membeli makanan kijang dan rusa di Istana Bogor.

"Dari dulu sebenarnya sudah ramai untuk ngabubirit di sini," terangnya.

Rani menjelaskan, daripada jauh-jauh ke Taman Safari, lebih enak ngabubarit di tempat ini. "Walaupun banyak binatang, tapi terlalu jauh," katanya.

Rani yang asli warga Kota Bogor mengatakan, kebanyakan tempat asik ngabuburit untuknya di Kota Hujan adalah taman. Ada Taman Suryakancana, Taman Topi, Kebun Raya Bogor (KRB) dan lain-lain. Namun keunikan dari Istana Bogor, karena hanya di tempat ini kijang dan rusa dapat diberi makan dari pinggir jalan.

Setelah memberi makan kijang dan rusa, rencananya mereka akan mengunjungi tempat lain lagi. "Mungkin mencari tempat kuliner untuk berbuka mas," tandasnya.

Menurut pantauan Republika sejak bulan Ramadhan tiba, memang tempat ini menjadi ramai. Keramaian pengunjung bukan hanya didominasi ketika hari libur. Namun juga didominasi pada hari biasa.

Perubahan tersebut terlihat dari mulai pukul 14.00 WIB - 18.00 WIB. Setelah waktu berbuka, giliran para pedagang makanan yang didominasi para pengunjung.