REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pasukan pemadam kebakaran Manggala Agni Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Riau kini bekerja keras untuk memadamkan kebakaran lahan dan hutan yang makin meningkat, meski di tengah kondisi sebagian besar personel tetap menjalankan ibadan puasa Ramadan.
"Saya angkat topi untuk semua anggota Manggala Agni yang tetap bertugas dan tetap berpuasa. Saat Riau dalam kondisi kemarau seperti ini, kami harus tetap siaga selama 24 jam," kata Kasi Penanganan Kebakaran Hutan BBKSDA Riau M Zanir di Pekanbaru, Senin Malam.
Zanir menjelaskan pasukan Manggala Agni di Riau mencapai 194 orang yang tugas utamanya memadamkan kebakaran di kawasan konservasi. Namun, pemadam kebakaran yang berciri khas baju seragam warna oranye itu juga kerap membantu pemadaman lahan di luar kawasan.
"Saat ini seluruh regu menyebar melakukan pemadaman kebakaran," ujarnya.
Menurut dia, regu Manggala Agni Daerah Operasi (Daops) Dumai kini melakukan pemadaman kebakaran di lahan areal peruntukan lain (APL) di Kabupaten Rokan Hilir. Kemudian regu di Kabupaten Siak melakukan pemadaman di Kecamatan Sungai Apit, tepatnya di daerah Bengkapan.
Sedangkan, Daops Pekanbaru melakukan pemadaman di daerah Rimbo Panjang Kecamatan Tambang, Kabupaten Siak. "Daerah Rimbo Panjang yang terbakar adalah lahan masyarakat, api sudah menjalar sejak Minggu malam," katanya.
Ia mengakui tugas anggota Manggala Agni untuk melakukan pemadaman saat Ramadan sangat berat, apalagi di tengah musim kemarau yang suhu udara maksimal bisa mencapai 35 derajat Celcius. Para anggota juga harus berjuang mencapai lokasi kebakaran yang jauh dan sumber air makin terbatas.
"Tapi sebagai Manggala Agni, kita tidak boleh menolak tugas karena alasan sedang puasa. Kalau sudah menolak tugas, lebih baik keluar," tegasnya.
Sementara itu, Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru Sugarin menyatakan hasil pantauan satelit Terra dan Aqua pada Senin pagi pukul 05.00 WIB mendeteksi ada 59 titik panas (hotspot) di Riau. Jumlah penyebaran "hotspot" paling banyak di Kabupaten Pelalawan dan Rokan Hilir yang masing-masing terdeteksi 16 titik.
Kemudian ada juga terdeteksi di Bengkalis sebanyak enam titik, Indragiri Hulu dan Kuantan Singingi masing-masing lima titik, Kampar empat titik, Kota Dumai tiga titik, Indragiri Hilir dua titik, serta Siak dan Rokan Hulu satu titik.
"Tingkat kepercayaan di atas 70 persen yang menandakan titik api ada 32 titik. Lokasi paling banyak di Pelalawan dengan 12 titik," ujarnya.
Ia menambahkan, kebakaran mulai menimbulkan polusi udara karena berdasarkan pantauan Indeks Standar Pencemar Udara di lima kabupaten/kota menunjukan kualitas udara dalam kondisi "Sedang". "Meski begitu, asap belum mencapai ke negara tetangga walaupun angin berhembus ke arah utara," kata Sugarin.