Empat Hikmah Berpuasa

Rep: c30/ Red: Agung Sasongko

Selasa 30 Jun 2015 06:26 WIB

Umat Islam mengisi waktu siang hari saat berpuasa dengan membaca kitab suci Alquran. Foto: Antara/Yusran Uccang/ca Umat Islam mengisi waktu siang hari saat berpuasa dengan membaca kitab suci Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR RI  Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyatakan, empat hikmah yang bisa diambil di bulan Ramadhan. “Puasa satu-satunya ibadah hanya orang tersebut dan Allah yang tahu,” ujar Ketua Fraksi PKS ini kepada ROL, Ahad (28/6).

Pertama, menurut Jazuli, ibadah puasa berbeda dengan ibadah shalat, zakat, maupun haji. Karena tidak bisa dilihat, puasa mengajarkan tentang keikhlasan dan ketulusan. Bagi umat Islam, bahwa disetiap langkah hidupnya itu harus didasari dengan ketulusan.

“Kalau orang hidupnya ikhlas, insya Allah pikirannya tenang, nyaman,” ucap Jazuli.

Kedua, karena puasa ini tidak bisa dilihat, bisa saja di rumah seseorang itu sahur. Kemudian di kantor dia bisa makan, orang rumah tetap tidak tahu. Hal yang terjadi, orang tersebut tidak melakukannya, dia merasa Allah tengah mengawasinya.

“Jadi di sini, peran puasa mengajarkan tentang kejujuran,” ujar Jazuli.

Ketiga, puasa mengajarkan kebersamaan. Sama-sama puasa, sama-sama menahan lapar, sama-sama merasa lemas, sama-sama menahan dahaga, namun di sinilah umt islam itu harus sama-sama membangun kebersamaan, dan menepis perbedaan-perbedaan yang tidak berprinsip.

“Jadi kita sebagai umat islam tidak perlu mencari-cari perbedaan yang ada, yang perlu kita cari adalah persamaannya,” kata Jazuli, alumni Institut Ilmu Quran (IIQ) Jakarta, Ahad (28/6).

Puasa ini, dapat juga diinterprestasikan pada kehidupan sehari-hari seperti biasa. Persamaan menahan lapar dan dahaga di bulan puasa,  sama halnya dengan membangun kerjasama dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang sudah sepaham. Termasuk saling mengerti dalam persoalan – persoalan yang belum dimengerti.

“Kita dapat memaknai puasa juga seperti itu, nilai kebersamaan yang sangat kuat,” kata Jazuli

Keempat, puasa mengajarkan tentang kedisplinan. Saat  adzan maghrib semua muslim yang berpuasa akan berbuka, saat adzan subuh semua sudah berhenti makan. Kedisiplinan seperti ini perlu juga diterapkan pada hari-hari biasa.

“Tentang manajemen waktu dan disiplin, sebenarnya umat islam belajar banyak dari berpuasa ini. Tapi kenyatan yang ada, teori dimiliki umat islam, tapi praktek-prakteknya berada di tempat lain,” ucap Jazuli menyayangkan kenyataan yang ada.

Jazuli berharap, ke depannya umat Islam dapat belajar dari empat aspek ataupun hikmah yang didapat dari berpuasa ini. Tentang kedisiplinan waktu, keikhlasan, kejujuran, dan kebersamaan.

Terpopuler