REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bandar Lampung, turut peduli dengan melakukan patroli terhadap rumah kosong saat pemiliknya mudik Lebaran. Dalam Operasi Ketupat Krakatau 2015, pengamanan Lebaran tahun ini, peran Bhabinsa dan satgas lainnya juga fokus pada rumah kosong yang rawan pencurian dan kebakaran.
Kapolresta Bandar lampung, AKBP Hari Nugroho, mengatakan saat mudik Lebaran banyak rumah kosong yang ditinggalkan pemudik. "Untuk itu, pemudik yang meninggalkan rumah berkoordinasi dengan Babinkamtibas setempat agar dapat dipantau," kata Hari Nugroho, yang baru menjabat kapolresta Bandar Lampung, beberapa hari ini, Sabtu (27/6).
Ia berharap warga dapat melaporkan ke petugas Babinkamtibmas setempat, sehingga petugas dapat melakukan patroli ke rumah-rumah kosong ditinggal pemudik. Menurut dia, rumah kosong yang ditinggal pemudik rawan pencurian dan kebakaran.
Setelah warga melapor, kata dia, maka petugas Babinkamtibmas dan satgas Polresta akan berkoordinasi dengan perangkat desa atau kelurahan dan warga setempat untuk melakukan pengawasan pengamanan selama rumah tersebut kosong ditinggal pemudik.
Tahun ini, Polrestas Bandar Lampung menurunkan 387 personelnya dalam pengamanan Lebaran 2015. Ratusan petugas tersebut tersebar di berbagai posko pengamanan Lebaran. Kapolres Hari Nurgroho mengatakan pihaknya juga meningkatkan pengamanan terhadap kejahatan C3 yakni pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian dengan kekerasa (curas), dan pencurian kendaraan bermotor (curanmor).
Dalam bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1436 H, Polresta melakukan pola untuk menekan angka C3 dengan penerapan kerja terpadu mulai dari tim preventif hingga tim reaktif. Tim preventif melakukan fungsi pembinaan masyarakat lewat Safari Ramadhan. Untuk represifnya dari Satreskrim bekerja sama dengan polsek dan jajarannya untuk pengungkapan kasus.