REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -– Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo, Jateng, memprediksi arus masuk kendaraan ke sini musim lebaran tahun ini naik tiga kali lipat. Tahun sebelumnya, tercatat dua juta kendaraan. Tahun 2015 ini, diperkira enam juga kendaraan.
Kenaikkan tajam arus masuk kendaraan ke Kota Solo dipastikan berdampak kemacetan arus lalu-lintas.
''Kami sudah mapping kawasan yang diprediksi macet saat arus mudik maupun paska lebaran,'' kata M Usman, Kepala UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Perparkiran Dihubkominfo Kota Solo, Sabtu (27/6).
UPTD Perparkiran, kata Usman, sudah mulai mempetakan lokasi yang menimbulkan kemacetan saat arus mudik Lebaran nanti. ''Kalau tahun lalu kendaraan masuk Solo sekitar dua juta, tahun diprediksi naik tiga kali lipat''.
Hasil pemetaan kawasan yang bakal menimbulkan kemacetan arus lalu-lintas arus mudik itu, seperti, kawasan Secoyudan, Pasar Klewer, Pasar Gede, Pasar Legi, Gading, Solo Grand Mall (SGM) ataupun Solo Square (SS). Sedang pada saat Lebaran kebanyakan di kawasan-kawasan wisata. Seperti, THR Sriwedari, Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) dan Taman Balekambang.
UPTD Perparkiran juga sudah melakukan antisipasi. Seperti, menerapkan manajemen lalu-lintas ataupun pengawasan. Berdasar pengalaman selama ini, lokasi rawan kemacetan lalu-lintas, karena pemudik yang ke Solo biasa muter-muter mencari oleh-oleh, kuliner, maupun belanja pakaian.
Usman optimistis mampu mengatasi kasus kemacetan arus lalu-lintas. Ia juga sudah menyediakan kantong-kantong parkir bagi pemudik yang ingin jalan-jalan di Kota Solo. Seperti, lahan parkir bekas SPBU Lojiwetan, kawasan Benteng Vastenburg maupun kawasan Taman Makam Pahlawan.
Kepala Seksi (Kasi) Manajemen Rekayasa Lalu-Lintas Dishubkominfo Kota Solo, Ari Wibowo, untuk mengantisipasi kemacetan akan dipasang barikade di sejumlah titik. Diantaranya, di[asang depan Solo Square maupun kawasan Pasar Gede.
Sementara, Pemkab Sragen mendirikan Posko Lebaran di lima lokasi. Selain memberi layanan medis, Posko juga bakal menyediakan fasilitas peristirahatan sementara bagi pengendara. ''Tim kesehatan yang bertugas meliputi dokter, paramedis, dan ambulans plus sopir. Mereka mulai bertugas pada H-7 sampai dengan H+7 Lebaran,'' kata Kasi Upaya Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sragen, Sri Subekti.
Sri mengatakan, pendirian Posko untuk memberikan layanan kesehatan yang cepat dan memadai bagi pemudik. Setiap Posko, Dinkes menyiapkan satiu tim tenaga medis berjaga selama 24 jam. Kerja tim terbagi dalam tiga shift.
Kelima posko berada di Desa Tunjungan, Kecamatan Sambungmacan, Terminal Pilangsari, Masaran dan Gemolong dan satu posko terpadu, di komplek gedung Kartini. Untuk memantau kesiapan pengemudi, di terminal Pilangsari, Dinkes juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan bagi pengemudi angkutan umum.
Posko dilengkapi alat kesehatan dan obat-obatan gratis.