Pesantren Darut Ta'ibin Ajak Napi Laksanakan Perintah Allah

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Agung Sasongko

Ahad 28 Jun 2015 22:01 WIB

Iskandar Nasution, napi penghafal Alquran. Foto: Muhammad Hafil/ROL Iskandar Nasution, napi penghafal Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Pada bulan suci Ramadhan, nunasa religi tetap menyeruak dari balik jeriji besi lembaga pemasyarakatan (lapas) Kelas IIA Ambarawa, Kabupaten Semarang.

Lantunan kalam Illahi senantiasa menggema dari mulut para ‘santri’ binaan, setiap ba’da shalat tarawih. Dengan bantuan pengeras suara, lantunan ayat- ayat suci pun terdengar hingga di luar tembok lapas.

Mereka merupakan warga binaan (wabin) yang telah bergabung dalam pondok pesantren (ponpes) Darut Ta'ibin dan baru pada Ramadhan kali ini dibentuk di dalam lapas yang akrab disebut 'penjara benteng pendem' ini.

“Para santri ini adalah nara pidana (napi) maupun tahanan,” ungkap Pengasuh Ponpes Darut Ta'ibin, Dwi Agus Setyabudi, di Lapas Kelas IIA Ambarawa, Sabtu (27/6).

Agus menuturkan, ponpes Darut Ta'ibin yang dirintis hampir setahun ini memang dibentuk untuk mewadahi kegiatan spiritual dan keagamaan para napi maupun tahanan yang menghuni  lapas ini. Sehingga selama menjadi penghuni lapas kehidupan para napi dan tahanan ini tetap bermakna dengan penguatan nilai- nilai keagamaan.

Bahkan ia berharap besar saat keluar dari lapas ini mampu menjadi pribadi yang saleh dan jauh dari tindakan yang melanggar hukum.  “Darut Ta'ibin ini kan artinya rumah orang-orang ahli taubat,” tegasnya.

Ia menambahkan, para santri ini sebelumnya tidak mengenal Alquran, apalagi baca Alquran. Namun, saat berada di ponpes --yang juga merupakan masjid di dalam lingkungan lapas ini-- mereka bisa membaca.

Bahkan saat ini sudah ada 11 santri telah menamatkan membaca Alquran (khatam), tepat pada awal Ramadhan lalu.

Terpopuler