REPUBLIKA.CO.ID, BHOPAL -- Harga bahan pokok di India selama Ramadhan melambung tinggi. Shabad Zafar, seorang ibu rumah tangga di Lucknow, Utar Pradesh mengatakan pihaknya, berharap harga bahan pokok tersebut menurun setelah Idul Fitri.
“Harga telah benar-benar memukul atap selama musim ini. Kami tahu kenaikan konsumsi selama bulan ini dan penjual mencoba untuk memanfaatkan situasi ini untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Kami tidak memiliki pilihan kecuali untuk membeli meskipun biaya tinggi,” katanya Seperti yang di lansir Anadolu Agency. Jumat (26/6)
Sudah menjadi tradisi, Muslim India berbuka puasa dengan kurma. Akan tetapi harga kurma menjadi lebih mahal, hampir 20 persen. Sementara buah dan sayuran lainnya menjadi 25 persen lebih mahal.
Sadiq Khan, seorang penjual di kota India tengah Bhopal, mengatakan harga bahan pokok ini tidak ada yang bisa menghentikan inflasi dan bahwa, meskipun harga naik. Ini membuat keuntungan yang diperolehnya menyusut selama bertahun-tahun.
"Bahkan kita tidak ingin menaikkan harga selama bulan suci ini, tapi kami tidak bisa menahannya. Dengan kekurangan pasokan dan kenaikan permintaan, semuanya sudah di luar jangkauan masyarakat umum," kata Khan.