Proposal Ramadhan Naba Aji Notoseputro (bag 3-habis)

Red: Irwan Kelana

Ahad 28 Jun 2015 11:49 WIB

Naba Aji Notoseputro Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang Naba Aji Notoseputro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Bina Sarana Informatika (BSI) Naba Aji Notoseputro juga membiasakan berdoa dengan satu Asmaul Husna setiap hari. “Ada 99 nama Allah dalam Asmaul Husna, maka insya Allah dalam waktu sekitar tiga bulan selesai berdoa dengan Asmaul Husna tersebut,” ungkapnya.

Allah SWT menegaskan dalam Alquran, ‘Sesungguhnya Allah SWT memiliki nama-nama terbaik, maka berdoalah dengan nama Allah tersebut’. “Asmaul Husna itu bukan untuk sekadar dihapal, tapi yang terpenting adalah dimaknai artinya,” paparnya.

Naba juga sangat disiplin  menjaga shalat Dhuha. Jumlah rakaat shalat Dhuha minimal dua rakaat, maksimal 12 rakaat. “Saya shalat Dhuha rata-rata delapan rakaat setiap hari. Sering juga 12 rakaat. Biasanya saya mengerjakan shalat Dhuha sebelum berangkat ke kantor,” ujarnya.

Bagaimana proposal kehidupan Naba Aji pada bulan Ramadhan?  “Proposal kehidupan  tersebut saya tingkatkan menjadi proposal Ramadhan. Intinya adalah seluruh ibadah tersebut harus saya tingkatkan, baik kualitas maupun kuantitasnya pada bulan Ramadhan,” tegas Naba.

Contohnya sedekah. Kalau biasanya Naba bersedekah Rp 50 ribu per hari, maka pada bulan Ramadhan jumlahnya dilipatgandakan menjadi Rp 100 ribu. “Saya selalu meyakini, tak akan miskin karena sedekah. Sebaliknya, semakin banyak kita bersedekah, maka kita akan semakin kaya. Baik kaya materi maupun kaya hati,” katanya.

Begitu pula tadarus Alquran dan sebagainya, juga ditingkatkan. “Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, bulan penuh dengan promo dan diskon dari Allah SWT. Maka Ramadhan harus kita maksimalkan untuk meningkatkan kesalehan ritual dan kesalehan sosial kita,” papar Naba Aji Notoseputro.

Terpopuler