Proposal Ramadhan Naba Aji Notoseputro (bag 2)

Red: Irwan Kelana

Ahad 28 Jun 2015 11:48 WIB

Naba Aji Notoseputro Foto: Republika Naba Aji Notoseputro

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hal yang juga rutin dilakukan Direktur Bina Sarana Informatika (BSI) Naba Aji Notosputro  setiap hari adalah tadarus Alquran terutama seusai shalat Shubuh berjamaah. “Alquran itu tiap juz terdiri dari 10 lembar. Kalau kita bagi lima waktu shalat, berarti tiap selesai shalat cukup dua lembar, kita bisa tadarus satu juz per hari,” paparnya.

Bagaimana kalau dalam satu hari itu dia tidak sempat membaca Alquran seperti ditargetkan, misalnya karena dalam perjalanan ke luar kota atau ke luar negeri? “Solusinya mudah, besok didobel atau dirapel,” kata Naba.

Salah satu poin proposal kehidupan Naba adalah menolong orang lain, mendoakan orang lain, membukakan akses atau memberikan kesempatan kepada orang lain. “Saya membiasakan diri untuk mendoakan rezeki, kesehatan dan kebaikan untuk orang lain, terutama keluarga, teman dan saudara,” tuturnya.

Selain itu, Naba Aji dan BSI memberikan beasiswa kepada dhuafa. “Secara teori, jumlah penerima beasiswa dari kalangan dhuafa itu kami alokasikan 2,5 persen dari jumlah total mahasiswa. Namun dalam praktiknya, berapa saja permintaan yang datang kami kabulkan,” ungkapnya.

 

Terkait shalat sunnah Tasbih, banyak di antara kaum Muslimin yang beranggapan bahwa shalat Tasbih tersebut butuh waktu lama. Karena itu banyak di antara kaum Muslimin yang belum pernah melaksanakan shalat Tasbih seumur hidupnya. “Padahal kalau sudah rutin kita lakukan, shalat Tasbih itu hanya butuh waktu 15 menit,” kata Naba.

Salah satu poin utama yang dilakukan oleh Naba Aji adalah sedekah nekad atau tiba-tiba. Maksudnya adalah sedekah yang tidak direncanakan atau tanpa hitung-hitungan. “Misalnya tiba-tiba ada orang yang datang butuh pertolongan untuk biaya persalinan istrinya, dan di dompet ada uang Rp 1 juta, ya sudah berikan semua,” ujarnya.

Naba Aji yakin, tidak ada yang kebetulan dalam hidup ini. “Kalau ada orang miskin datang meminta pertolongan kepada kita, sesungguhnya Allah yang mengirim dia datang  kepada kita. Jadi, bukan kebetulan dia datang kepada kita,” tuturnya.

Terpopuler