REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Seorang pelopor dalam bidang media baru di Arab Saudi, Nemir Alhasoon mengingatkan terlalu larut dengan sosial media dinilai mengurangi nilai ibadah yang seharusnya diperbanyak di bulan suci Ramadhan.
Nemir menyebut kalaupun aktif di sosial media, akan lebih baik bila berbagi artikel-artikel yang berhubungan dengan dakwah.
Di Arab Saudi saat ini banyak pengguna sosial media larut dengan gadget dan berinteraksi di dunia maya ketimbang berinteraksi langsung dengan anggota keluarga di hadapannya saat menantikan waktu berbuka puasa.
“Mereka lebih banyak yang tertarik dengan postingan dan berinteraksi di sosial media, ketimbang dengan anggota keluarga,” kata Nemir dikutip dari Arab News, Ahad (28/6).
Dalam sebuah jajak pendapat oleh Eman Al-Hariri, ia mengatakan dirinya sangat menentang penggunaan sosial media di meja buka puasa. Selain dinilai tidak menghormati anggota keluarga, tetapi juga menjauhkan keimanan karena seseorang jadi lebih larut dengan dunia maya ketimbang memanfaatkan waktu dengan Allah SWT.
"Itu membuat individu kehilangan hormat dan kedekatan dengan imannya, dan bahkan sukacita makan makan dengan anggota keluarga,” kata Eman.