Mengintip Kolak Primadona Warga Ambon

Red: Citra Listya Rini

Sabtu 27 Jun 2015 22:54 WIB

Kolak (ilustrasi) Foto: Google Kolak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON  -- Dari berbagai jajanan berbuka puasa yang marak bermunculan di berbagai sudut Kota Ambon, Maluku pada Ramadhan tahun ini, kolak buatan Ibu Su menjadi salah satu pilihan favorit.

Kolak yang disajikan Ibu Su, di lapaknya yang berada di dekat Masjid Al Fatah Ambon, ada empat macam yakni pisang, palu butung, ketam, dan beras kacang hijau.

Banyak warga datang membeli kolak itu sesuai kesukaan, tetapi tidak sedikit pula yang memborong semua. Masing-masing harganya Rp 10 ribu per porsi kantong plastik.

"Untuk buka puasa bersama keluarga di rumah," kata Ibu Hamidah, yang ditemui saat memesan dua macam kolak. Menurut dia, keluarganya suka kolak pisang dan kacang hijau.

"Sejak kepala puasa sampai sekarang saya selalu beli kolak Ibu Su ini, selain beberapa macam kue," kata warga Kelurahan Seilale, Waihaong itu.

Sementara Ibu Su mengaku dalam satu hari ia bisa meraup keuntungan antara Rp 400-500 ribu dari berjualan empat macam kolak buatan sendiri.

"Kolak saya buat bersama dua anak saya. Kami sudah berjualan sejak awal bulan puasa bersamaan dengan saudara-saudara lainnya yang juga berjualan kue di lokasi ini," ujarnya.

Ibu Su juga mengaku tidak berjualan makanan berbuka puasa lain kecuali kolak. "Dari tahun ke tahun hanya jualan kolak," katanya.

Selain di dekat Masjid Alfatah, pusat penjualan kue basah dan penganan berbuka puasa berada di Jl. Jend. Sudirman di kawasan Desa Batumerah. Jajanan yang dijual pun beraneka ragam, mulai dari kue asida, kue lapis, bolu kukus, gogos (lemper), kue sus, tar susu, sakura, kue wijan, juga nasi kuning, sate ayam, dan es buah.

Terpopuler