Tiga Tujuan Alternatif Pelancong Muslim Kala Ramadhan

Red: Indah Wulandari

Sabtu 27 Jun 2015 14:31 WIB

Bazaar ramadhan Malaysia Foto: vkeong Bazaar ramadhan Malaysia

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO -- Jika umat Muslim selama ini mengimpikan melakukan ibadah umrah Ramadhan untuk mengisi waktu di bulan suci, nampaknya di tengah sengatan terik di Arab Saudi hingga 65 derajat Celcius, perlu ada tujuan alternatif yang nyaman untuk menikmati suasana khusyuk Ramadhan.

Alarabiya melansir hasil rating agen travel Muslim di Singapura, Crescent Rating yang menyebutkan tiga tempat alternatif untuk menikmati Ramadhan tanpa merasakan hawa panas. Yakni, Dubai (Uni Emirat Arab), Malaysia, dan Turki.

“Ketiga tempat itu terpilih karena mempunyai populasi masyarakat Muslim yang besar. Sehingga umat Muslim lainnya ingin merasakan suasana Ramadhan disana dengan suhu udara yang nyaman,” ungkap kepala marketing Crescent Rating Anas Kasak, Sabtu (27/6).

Global Muslim Travel Index (GMTI) 2015 sebelum melansir tiga tempat tujuan alternatif Ramadhan tadi, telah menyurvei 100 tempat. Walhasil, indeks pengguna Muslim terbesar menunjukkan ingin mengunjungi Malaysia saat Ramadhan.

Kasak menjelaskan, meski berbasis masyarakat multikultural, nuansa Ramadhan sangat kental di Kuala Lumpur. Para pelancong Ramadhan disarankan juga berkunjung ke negeri bagian Melaka, Johor, dan Kedah yang sangat meriah di awal Ramadhan.

Bazaar Ramadhan pun selalu memenuhi jalanan kota-kota di Malaysia selama sebulan setiap pukul 15.00. Perpaduan keriuhan pedagang, pengunjung, dan kemacetannya menjadi daya tarik tersendiri.

“Di bazaar Ramadhan banyak makanan berbuka, seperti bubur lambuk yang akan disajikan  pukul 18.30,” tulis salah satu pelancong di komunitas online traveler, HotelClub.

Jika pelancong memilih Turki sebagai tujuan menghabiskan waktu Ramadhan, haruslah mampir ke kawasan Sultanahmet Square. Lapangan besar disana dimanfaatkan untuk menampilkan beragam seni budaya tradisional Turki, seperti konser musik sufi, tartil Alquran, hingga tarian lainnya yang ditampilkan usai shalat Tarawih.

“Disana juga tersedia banyak makanan berbuka yang klasik,” lansir Today’s Zaman.

Makanan tradisional yang wajib dicicipi untuk berbuka seperti kestane (kacang kenari panggang), misir (jagung bakar), kumpir (kentang panggang) serta minuman takjil seperti salep dan boza.

Sensasi sahur dengan suasana Turki kental dengan suara para penabuh drum yang membahanan di seluruh kota.

Sementara, berwisata Ramadhan di Dubai bak merasakan suasana tenda khas Timur Tengah. Restoran di kawasan elite Burj Khalifa tak kalah menyajikan menu berbuka yang spesial dengan pemandangan senja yang menakjubkan.

Jika tak tahan dengan suhu di Dubai juga cukup panas, pelancong disarankan sering berkunjung di mal-mal sekitarnya yang menawarkan diskon besar.

Terpopuler