Olahraga di Bulan Puasa, Imbangi dengan Menu Makanan yang Dibutuhkan Tubuh

Red: Hazliansyah

Sabtu 27 Jun 2015 07:26 WIB

Illusionist Demian Aditya tetap olahraga meski puasa Foto: ist Illusionist Demian Aditya tetap olahraga meski puasa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjalani ibadah puasa adalah wajib bagi seluruh umat muslim. Dan puasa bukan menjadi halangan atau bahkan alasan untuk mengurangi aktivitas.

Salah satunya olahraga. Meski harus menahan lapar dan haus selama setengah hari, menjaga kebugaran tubuh harus tetap dilakukan. Hanya saja menu latihan juga waktu harus disesuaikan. Selain itu yang tak kalah penting adalah mengimbangi dengan pola makan. 

"Pola makan yang harus dipikirkan adalah apa yang dibutuhkan oleh tubuh, bukan mengikuti yang lidah mau," ujar Nano Oerip selaku Program and Development Manager Golds Gym Indonesia saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta. 

Dimulai dengan menu makanan saat sahur. Jangan pernah untuk tidak menjalani sahur, karena biar bagaimanapun tubuh membutuhkan energi untuk beraktivitas sepanjang hari. 

"Nah yang bisa dipilih adalah menu makanan yang bisa tahan lama. Seperti kentang, ubi dan makanan yang memiliki karbohidrat komplex," kata dia. 

Saat buka, penuhi lebih dulu cairan tubuh. Sebab tubuh 70 persen terdiri dari cairan. "Selain itu ditambah dengan buah. Fungsinya supaya perut dan usus terbuka pelan-pelan," kata dia. 

Setelah itu bisa dilanjutkan dengan camilan yang tidak mengenyangkan. Misalnya sedikit porsi nasi merah, roti gandum atau makanan yang banyak mengandung serat. 

"Hal ini agar gula darah tidak naik terlalu cepat," ujar dia. 

Selanjutnya jika masih dirasa butuh, bisa diisi dengan makanan biasa dengan porsi yang tidak terlalu banyak. 

"Biasanya selesai tarawih," kata dia.