Gelombang Tinggi, Safari Ramadhan ke Kepulauan Maluku Tertunda

Red: Indah Wulandari

Sabtu 27 Jun 2015 07:00 WIB

Pengajian adalah salah satu kegiatan dalam safari Ramadhan. Foto: Republika/Tahta Aidilla Pengajian adalah salah satu kegiatan dalam safari Ramadhan.

REPUBLIKA.CO.ID,AMBON -- Kegiatan Safari Ramadhan jajaran Pemerintah Provinsi Maluku terpaksa lebih banyak dipusatkan di wilayah kota dan Pulau Ambon akibat kondisi cuaca buruk dan tidak memungkinkan dilakukan perjalanan ke kabupaten di pulau-pulau.

"Safari Ramadhan lebih banyak dilakukan di Kota dan Pulau Ambon, sebab kondisi cuaca saat ini kurang bersahabat untuk dilakukan perjalanan ke kabupaten/kota lainnya," kata Gubernur Maluku Said Assagaff, Jumat (26/6) malam.

Gubernur Said mengatakan, pihaknya juga telah menjadwalkan Safari Ramadhan di Kabupaten Buru dan Buru Selatan, tetapi ditangguhkan karena kondisi cuaca berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kurang bersahabat, terutama gelombang tinggi sehingga membahayakan kapal laut untuk berlayar.

"Tigggi gelombang di perairan Maluku berdasarkan peringatan dini BMKG lebih dari tiga meter membahayakan pelayaran, termasuk kapal cepat yang akan digunakan untuk kegiatan Safari Ramadhan, sehingga terpaksa jadwal ke Buru dan Buru Selatan ditangguhkan," ujarnya.

Padahal, Kata Said, Safari Ramadhan tersebut dapat dimanfaatkan untuk menerima berbagai masukan dan keluhan masyarakat di wilayah itu, terutama Buru Selatan yang merupakan satu dari empat kabupaten di Maluku yang akan menyelenggarakan Pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak Desember 2015.

Menurutnya, selain di Kota Ambon, Safari Ramadhan akan dilakukan juga di kecamatan Salahutu dan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, karena daerahnya terletak di Pulau Ambon dan dapat dijangkau dengan kendaraan mobil.

Said menambahkan, Safari Ramadhan yang dilakukan bermanfaat untuk mempererat hubungan silaturahmi baik antarpimpinan daerah, tokoh agama maupun warga di daerah ini.

Gubernur dalam kesempatan tersebut juga memberikan bantuan kepada 50 anak dari tiga pesantren dan dua panti asuhan yakni pesantren Hidayatulah, Desa Liang, Pulau Ambon, Ittakullah dan Al-Khairat, Kecamatan Sirimau serta Panti Asuhan Efata Gonsalo dan Santa Maria Ahuru yang dikelola Yayasan Katolik.

Terpopuler