Belangiran di Sungai Akar

Red: Didi Purwadi

Ahad 05 Jul 2015 15:15 WIB

Tradisi Belangiran. Foto: Antara Tradisi Belangiran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mandi (baca: menyucikan diri) di kali atau sungai menjadi sebuah tradisi dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Masyarakat Jawa mengenal padusan, sedangkan Minang menyebutnya dengan mandi balimau.

Di Kota Bandar Lampung, masyarakat juga melakoni tradisi serupa. Menjelang Ramadhan, masyarakat setempat menyerbu Sungai Akar, Kelurahan Sumur Putri, Kecamatan Telukbetung Utara, Kota Bandar Lampung.

Tradisi yang sudah berlangsung turun-menurun ini disebut belangiran. Banyak versi mengartikan belangiran. Ada yang menyebutkan berkumpul mandi bersama dengan bersenang-senang di Kali Akar.

Ada juga yang mengartikan belangiran sebagai wadah silaturahim menjelang bulan puasa dengan main di Kali Akar. Bahkan, ada juga yang meyakini tradisi belangiran sebagai penyucian jiwa. Artinya, setiap yang datang tidak bisa memastikan niatnya untuk apa.

Masyarakat memadati sungai yang sumber airnya berasal dari perbukitan Gunung Betung dan bermuara di Teluk Lampung. Banyaknya warga berkumpul membuat jalan-jalan yang mengarah ke Kali Akar padat dan macet saat sepekan menjelang Ramadhan.

Belangiran semakin meriah ketika panitia penyelenggara melepas ratusan kilogram ikan mas, bebek, serta ayam di lokasi. Warga pun berhamburan memburu untuk mendapatkan ikan, bebek, dan ayam tersebut.