REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tekun berlatih merupakan kunci sukses seorang atlet. Tidak peduli cabang olahraga yang ditekuninya. Seperti yang dilakoni Hanna Ramadhini, atlet bulu tangkis Indonesia pada SEA Games 2015 Singapura yang sukses meraih medali perak dari nomor tunggal putri.
Kedatangan bulan suci Ramadhan, tidak berarti membuatnya berleha-leha. Selepas pulang ke Tanah Air, Rabu (17/6), Hanna hanya beristirahat sehari yaitu pada puasa pertama 18 Juni kemarin. Keesokan harinya yaitu pada, Jumat (19/6), Hanna langsung berlatih kembali.
Akan tetapi, Hanna tidak mengeluh. Terlebih, dirinya sudah tiga tahun menghuni Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Pengurus Besar (PB) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Hanna tetap menjalani latihan berat dengan intensitas tinggi sembari tetap berpuasa.
"Memang capek banget karena latihan sambil puasa," ujar Hanna. Meskipun begitu, gadis asal Tasikmalaya, Jawa Barat, ini mengaku, kewajiban berpuasa tetap dijalani. Sebab, itu merupakan perintah dari Allah SWT kepada dirinya sebagai seorang muslimah.
Menghadapi kondisi yang berat, Hanna tak patah arang. Terdapat sejumlah kiat yang dimilikinya. Yang sederhana tentu meminum multivitamin agar kondisi tubuh tetap rima.
"Selain itu, saat sahur banyak minum air," kata Hanna.
Pemain yang berasal dari PB Mutiara Cardinal Bandung ini menyebut intesitas latihan yang tinggi menghasilkan banyak keringat. Maka dari itu, minum air bertujuan untuk mencegah dehidrasi.
Di samping itu, Hanna juga kerap memakan buah-buahan saat sahur dan berbuka puasa. Saat ini, wanita 20 tahun ini tengah mempersiapkan diri menjelang turnamen bulu tangkis GP Taipei. Lantaran berlangsung mulai 14 Juli sampai 19 Juli 2015, maka dipastikan Hanna tidak akan merayakan hari kemenangan bersama keluarga.
"Karena bersamaan lebaran, saya tidak mudik," kata Hanna.