REPUBLIKA.CO.ID, Saat puasa, biasanya dijadikan ajang balas dendam bagi kebanyakan orang. Setelah hampir 14 jam berpuasa, saat berbuka adalah waktu yang dinantikan. Begitu adzan berkumandang, langsung menyambar makanan yang tersedia di meja makan.
Kolak, es cendol, es buah, teh manis hangat, lontong, gorengan dan lainnya masuk mulut semua. Namun, rasanya belum kenyang juga sampai akhirnya Anda memutuskan untuk langsung menyantap hidangan utama berupa nasi dan lauk-pauknya. Hati-hati ya, hal ini salah. Bisa-bisa puasa bukannya sehat malah bisa bertambah gemuk bahkan berisiko terhadap penyakit tertentu.
Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), dr Sri Sukmaniah MSc, SpGK mengakui banyaknya godaan saat berbuka puasa. Semua makanan manis dilirik, sementara air putih tidak dilirik. Menurutnya, makanan atau minuman manis memang boleh dimakan atau diminum, tapi hanya dalam porsi terbatas.
“Jelang buka puasa kadar gula menurun, nah saat itulah tubuh membutuhkan makanan atau minuman manis, tapi cukup satu porsi saja,” ujarnya dalam diskusi media Hidrasi dan Nutrisi Sehat saat Berpuasa yang diselenggarakan AQUA beberapa waktu lalu.
Namun, jelang magrib adalah saatnya menjelang dehidrasi. Jadi, lanjutnya, begitu adzan berkumandang atau bedug berbunyi, sebaiknya Anda mengonsumsi air putih dahulu sebanyak satu gelas.
Sesudahnya barulah Anda bisa mengonsumsi es cendol atau kolak. Ingat hanya boleh satu porsi jika tidak ingin usai puasa berat badan bertambah gemuk. Setelahnya minum air putih kembali satu gelas. Dan barulah shalat maghrib.
Kemudian setelah shalat, barulah Anda bisa mengonsumsi makanan utama bisa berupa nasi dan lauk pauknya. Diselingi pula dengan minum air putih.