REPUBLIKA.CO.ID, MAMAJU -- Umumnya pemuda yang ada di kota Pasangkayu, Kabupaten Mamuju Utara (Matra), Provinsi Sulawesi Barat, melakukan kegiatan ngabuburit atau menunggu berbuka puasa dengan bermain gasing.
"Kebanyakan pemuda di Pasangkayu memanfaatkan waktu menunggu berbuka puasa sembari bermain gasing. Ini dilakukan sebagai upaya memperkenalkan kembali permainan tradisional yang sudah jarang dilakoni anak-anak di masa sekarang ini," kata Rafsanjani salah seorang pemuda pecinta permainan gasing di Mamuju Utara, Jumat (26/6).
Menurutnya, permainan tradisional ini penuh tantangan dan sangat asyik dimainkan pada waktu sore hari apalagi pada bulan puasa seperti sekarang ini. Permainanan tradisional ini menjadi perhatian atau menjadi tontonan masyarakat yang ada di daerah tersebut.
"Permainan ini memerlukan kecermatan serta sedikit menguras tenaga dan saya rasa permainan ini sangat nyaman dimainkan apalagi jika dimainkan banyak orang atau membentuk tim untuk bermain," kata Rafsanjani.
Pada permainan gasing ini tampak sejumlah pemuda dan anak-anak sangat seru dan asik serta lihai memamainkan gasing. Mereka saling melempar gasing pada jarak sekitar lima meter untuk adu kecepatan berputar, kemudian yang kalah dipersilahkan untuk memutar gasing di tempat yang telah ditentukan untuk kemudian dilempar dengan gasing yang menang.
Jika kena dan masih berputar maka yang paling lama berputar dinyatakan menang. Rafsanjani mengatakan aturan permainan gasing ini dilihat dari lama berputar gasing serta juga dilihat dari gasing yang terlebih dulu keluar dari batas yang telah di tentukan dianggap kalah dalam permainan tersebut.
"Aturan mainnya mudah, cukup melepaskan gasing agar berputar kencang dan menunggu tim lawan datang melempar gasingnya untuk mengenai gasing tim satunya, sehingga terjadi adu gasing satu dan lainnya," kata Rafsanjani.