REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Momentum silaturahim saat Ramadhan bisa dimanfaatkan untuk membangun karakter unggul pada anak. Terutama untuk membangun keluarga yang harmonis tanpa kekerasan, peka, dan peduli sosial.
Tradisi mudik untuk bersilaturahim dengan keluarga besar sejatinya positif untuk membangun keakraban.
"Silaturahim seringkali terlupakan akibat sibuknya aktivitas ekonomi dan karir masing-masing," kata Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto, Jumat (26/6).
Sayangnya, terang Susanto, tradisi mudik untuk silaturahim menimbulkan dampak lalu lintas dan kemacetan. Sebab semua orang berduyun-duyun mudik.
"Makanya diperlukan kehadiran negara dan kesadaran semua pihak agar mudik ramah bagi semua anak," katanya.