REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tegukan pertama dari gelas berisi minuman khas Pakistan bernama Lassy, malam itu sungguh menyegarkan. Meski nama minuman dingin bertekstur creamy ini masih sangat asing di sebagian telinga masyarakat Indonesia, ternyata cita rasanya cocok di lidah.
Olahan rasa buah-buahan yang diblender hingga mencair ini tak ubahnya jus dicampur susu. Tapi, saat dicicipi lebih mendalam, lidah menangkap ada krim yang ikut serta di dalamnya.
“Itu yoghurtnya, jus Lassy ini asli Pakistan, ciri khasnya dicampur yoghurt,” kata pengelola Restoran Pakistan Aneka Bubur, Wasim Ahmed kepada Republika beberapa waktu lalu.
Wasim mengatakan, Lassy menjadi minuman segar nan sehat karena merupakan olahan macam-macam buah dan yoghurt. Berbeda dengan jus dari barat yang tenar dikenal dengan nama milkshake, Lassy sedikit berbeda karena bukan susu yang menjadi campuran utama.
“Yoghurt menambah kesegaran, di Pakistan kan panas, untuk itulah orang Pakistan suka Lassy yang segar,” kata pria keturunan Pakistan ini.
Usai mendapat kesegaran setelah berbuka dengan Lassy, Wasim menawarkan hidangan pembuka sebelum menjajaki hidangan utama kuliner Pakistan. Dia pun menyodorkan menu dari restoran milik pamannya tersebut.
Sungguh mata ini terbelalak. Banyak sekali jenis makanan Pakistan yang restoran ini bawa dari negeri asalnya. Ada sekitar 82 pilihan makanan Pakistan yang ditawarkan.
Nama-nama kuliner tersebut belum terlalu akrab di telinga. Sebut saja Naan, Samosa, Biryani, Raita, dan Capati. “Semuanya enak, tapi yang wajib dicoba dulu itu Naan dan Biryani,” saran Wasim.
Usai memesan, tak lama kemudian sepiring roti mirip pizza Italia dan setumpuk nasi berwarna merah kekuningan dalam wadah yang berbeda hadir di atas meja.
Untuk roti yang bentuknya hampir mirip pizza ini, Pakistan mengenalnya sebagai Naan. Tampak persis dengan pizza karena terdapat toping di atasnya. Tapi secara bentuk, naan lebih seperti pizza yang ditumpuk menjadi dua sehingga topingnya terhimpit di tengah.
Saat itu naan yang datang adalah naan rasa pisang keju. Paduan keju dan pisangnya jujur saja pernah lidah temui dalam rupa-rupa makanan khas Indonesia yang banyak dijajakan di sejumlah tempat. Tapi ada yang berbeda dengan hasil olahan terigunya. Rasanya hampir mirip dengan roti cane yang tersohor asal India itu, namun naan lebih manis dan tipis.
“Ini dibuat dari olahan tepung gandum yang diadonankan dengan gula dan telur lalu dioven selama 5 menit sampai 10 menit. Kalau cane kan digoreng tebal tapi tawar, kalau naan manis,” kata Wasim.
Di menu resto ini, ada puluhan jenis naan yang ditawarkan. Wasim pun menjamin masing-masing dari setiap naan yang dihidangkan memiliki cita rasa yang sama nikmatnya.