REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepala Pasar Baru Kota Bekasi, Nadih melakukan pemantauan terhadap harga kebutuhan pokok sebanyak dua kali dalam seminggu. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok di pasar yang berada di sebelah utara Teminal Kota Bekasi tersebut.
“Salah satu proyeksi ke depanya kita akan terus melakukan pemantauan dan pendataan harga barang setiap setiap hari Senin dan Jum’at, untuk mengantisipasi lonjakan harga,” katanya kepada Republika saat ditemui di Kantornya, Kamis (25/6).
Menurut Nadih, dari hasil anak buahnya mendata kebutuhan pokok tersebut nanti akan dilaporkannya ke Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera), kemudian Dispera melaporkan ke Walikota Bekasi. “ Ini besok akan di-update lagi, jadi harga yang telah kita pantau di hari senin kemarin akan diperbaharui jum’at besok ini,” jelasnya.
Terkait terjadinya kenaikan barang, Nadih mengatakan disebabkan karena stok barang kurang atau karena kiriman barang agak terlambat. Selain itu kenaikan harga juga bisa terjadi karena animo masyarakat yang belaja lebih banyak ketimbang persediaan barang. “ Pedagang bahkan lebih jeli lagi, wah yang belanja ini lebih banyak ni, sedangkan persediaan barang pas-pasan jadi dinaikin lah itu barang,” katanya
Sebaliknya, menurut Nadih jika harga kebutuhan pokok mengalami penurunan bisa terjadi karena animo pedagang berkurang , sedangkan persediaan barang juga berkurang. “Selama Ramadhan animo masyarakat yang belanja biasa saja, tidak begitu melonjak, apalagi sampai dia mengejar-mengejar sesuatu,” ujarnya.
Selain itu, Nadih mengatakan untuk ke depannya agar tidak terjadi loncatan harga, stok barang kebutuhan pokok harus cukup. “Misalnya beras, daging, itu harus cukup, andai pun naik nantinya tidak begitu kaget, misalnya mau lebaran akan naik, nanti tidak kaget-kaget banget, karena persediaan barang cukup,” kata Nadih.
Terait dengan adanya penimbunan barang di tingkat di distributor, Nadih mengatakan justru kalau ada penimbunan pihaknya selalu mengantisipasinya, karena jika ada penimbunan harga barang akan mengalami loncatan Harga. “Untuk penimbunan di pasar Alhamdulillah belum ada, biasanya naiknya barang itu karena kekurangan stok barang, misalnya supplier ayam kurang nih, sedangkan kebutuhan pedagang atau konsumen banyak, otomatis kan naik,” jelasnya.