REPUBLIKA.CO.ID, SOLO – Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ilmu Quran Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo mengejar berkah Ramadhan dengan menggelar Seminar Alquran di Masjid Nurul Huda Kampus UNS, Solo, Selasa (23/6). Rangkaian acara tersebut akan dilanjutkan dengan seaman dan khataman Alquran pada 3-4 Juli 2015.
“Untuk menciptakan Indonesia Qur’ani berawal dari UNS Qur’ani yang akan digagas secara lebih serius mulai tahun ini,” kata Ketua UKM Ilmu Alquran UNS Rendra Mochtar Habibie, menjelaskan latar belakang seminar, semaan dan khataman Alquran itu, Selasa (23/6).
Kegiatan Seminar Alquran yang baru pertama kalinya diadakan oleh UKM Ilmu Quran UNS itu dibuka oleh Rektor UNS Prof Dr H. Ravik Karsidi MS. Ia mendukung pernyataan Ketua UKM Ilmu Alquran UNS.
Pembicara inti adalah pelopor One Day One Juz (ODOJ) Ustadz Bhayu Subrata. Ia membawakan materi bertemakan Being Walking Qur’an yang dalam bahasa Indonesia berarti ‘Menjadi Al – Qur’an Berjalan.’
Tokoh Perubahan Republika tahun 2014 itu memulai pembahasannya dengan perkenalan tentang ODOJ yang telah melakukan berbagai kegiatan menarik, mulai dari Ngapal (Ngaji di atas kapal), Ngaret (Ngaji di atas kereta) hingga khataman di puncak Mahameru.
Selain mengaji, ODOJ juga melakukan kegiatan bakti sosial, seperti mengirim donasi untuk Rohingya dan Palestina. Hal itu sesuai dengan tujuan ODOJ sendiri tidak hanya memperbanyak tilawah tapi juga mempererat ukhuwah. “Saat ini anggota ODOJ berjumlah lebih dari 10 ribu anggota yang tersebar hingga ke mancanegara,” tuturnya.
Ustadz kelahiran Banjarnegara ini menerangkan tentang Bulan Ramadhan sebagai bulan diturunkannya kitab suci umat Islam. Ia lalu menjelaskan tiga program Ramadhan yang layak dilakukan oleh setiap Muslim berhubungan dengan Alquran.
Yang pertama adalah Tilawah Alquran One Day One Juz, yaitu membaca Alquran minimal satu juz setiap harinya. “Program kedua yakni muroja’ah, atau mengulang hafalan dan program terakhir adalah menambah hafalan,” tuturnya.