Ramadhan, Saat Tepat Mengajarkan Agama Islam

Rep: c 38/ Red: Indah Wulandari

Kamis 25 Jun 2015 17:27 WIB

Sejumlah siswa-siswi membaca Juz Amma saat mengikuti kegiatan pesantren kilat Ramadhan di SDN Menteng Atas 02 Pagi, Jakarta, Selasa (23/6). Foto: Republika/Prayogi Sejumlah siswa-siswi membaca Juz Amma saat mengikuti kegiatan pesantren kilat Ramadhan di SDN Menteng Atas 02 Pagi, Jakarta, Selasa (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ramadhan adalah saat paling tepat untuk mengajarkan ajaran Islam pada anak-anak.

“Ramadhan bagi anak-anak terkait dengan bagaimana sikap orang tua. Kalau orang tua mengamalkan Ramadhan sebagai bulan tidur, Ramadhan hanya menjadi bulan pemborosan dan kemalasan,” kata pakar parenting asal Yogyakarta Mohammad Fauzil Adhim, Kamis (25/6).

Fauzil Adhim menjelaskan, Ramadhan adalah bulan mulia. Kurangnya kemuliaan Ramadhan lantaran kita tidak memuliakan bulan itu sebagaimana mestinya. Jika kita menjadikan Ramadhan sebagai bulan kebaikan, niscaya akan sangat efektif bagi anak-anak.

Ayah tujuh orang anak ini pun menuturkan kisah mendidik ketujuh buah hatinya berpuasa. Ia mengaku lebih menekankan pada anak-anak akan keutamaan yang diberikan oleh Allah pada orang-orang yang berpuasa.  

“Saya tidak mendidik anak-anak dengan hadiah. Kita ingin anak-anak berpuasa karena mengharap pahala Allah ta’ala,” kata Fauzil Adhim.

Misalnya, kata Fauzil Adhim, ajarkan pada anak-anak bahwa ahli puasa akan ditempatkan di tempat yang mulia. Ahli puasa akan masuk surga melalui pintu khusus di akhirat kelak. Menurutnya, itulah yang ia lakukan agar anak-anaknya semangat berpuasa.

Fauzil Adhim menambahkan, waktu berbuka juga bukan saat di mana anak-anak menghadapi menu yang beragam. Sedikit lebih istimewa dibanding hari-hari biasa, tidak masalah. Akan tetapi, jangan sampai bermewah-mewah.

“Mendidik anak saat Ramadhan bukan soal seberapa cerdas orang tua, tapi bagaimana orang tua menyambut dan memaknai Ramadhan,” katanya.