REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mengajarkan ibadah puasa Ramadhan bagi anak-anak hanya memerlukan pembiasaan dan keteladanan dari orang tua.

“Mendidik anak itu kan harus dengan contoh. Maka orang tua itu harus memberi contoh yang terbaik dan jangan hanya ngomong saja. Itulah cara yang paling efektif untuk mengajari anak-anak kita,” kata Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah Prof Baedhowi, Kamis (25/6).

Ia mengatakan, ada banyak cara untuk mengajarkan anak-anak agar berpuasa. Namun, yang terbaik dan yang terpenting adalah memberi contoh berpuasa dengan baik, benar dan berperilaku sesuai dengan ajaran Alquran.

Baedhowi melanjutkan, pelajaran yang diterima anak-anak tidak bisa dibatasi dengan pembelajaran yang berlangsung di sekolah saja. Anak-anak juga cenderung lebih mudah menangkap pembelajaran yang didapat dari apa yang mereka lihat daripada teori yang ditulis.

“Proses belajar manusia itu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together,” tambah dia.

Lebih jauh Baedhowi memaparkan, pembelajaran juga jangan disampaikan dengan cara kekerasan. Menurutnya, tegas boleh, tetapi harus ada batasan agar tidak menyakiti si anak. Lantaran  anak merupakan rahmat Allah SWT yang dititipkan kepada kita.

“Kekerasan kan bukan hanya tindakan kekerasan fisik saja. Tapi juga ketika dengan ucapan dan itu menyakiti perasaan si anak, sudah bisa dikatakan kekerasan,” tambah Baedhowi.