Atasi Lonjakan Mudik, Tiga Maskapai Minta Tambahan Penerbangan

Red: Indira Rezkisari

Kamis 25 Jun 2015 13:54 WIB

Bandara Hang Nadim Foto: Antara Bandara Hang Nadim

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Maskapai Lion Air, Batik Air, dan Citilink telah mengajukan tambahan penerbangan dari Batam untuk mengantisipasi lonjakan penumpang arus Mudik Idul Fitri 1436 Hijriyah mulai 10 Juli mendatang.

"Pengajuan penerbangan rata-rata satu kali sehari. Tujuannya ke Pontianak, Surabaya, Jakarta, Pekanbaru dan Padang," kata Kepala Bagian Umum Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Suwarso di Batam, Kamis (25/6). Lion Air, kata dia, mengajukan tambahan penerbangan rute Bandara Internasional Hang Nadim Batam-Padang, Batam-Pekanbaru, Batam-Pontianak dari 10 Juli sampai 3 Agustus 2015 masing-masing satu kali sehari.

Sementara Citilink menjadwalkan penerbangan tambahan rute Bandara Internasional Hang Nadim Batam ke Surabaya pada 14, 15, 16 Juli masing-masing satu kali sehari. Untuk Batik Air, kata dia, menambah penerbangan untuk Batam-Jakarta yang pada hari-hari biasa dilayani dua kali menjadi tiga kali sehari mulai 10 Juli sampai 3 Agustus.

Sebelumnya, Maskapai Sriwijaya Air juga mengumumkan penambahan penerbanan tujuan Jakarta-Batam, namun manajemen Hang Nadim belum menerima permintaan tersebut. "Hingga saat ini yang sudah mengajukan tambahan penerbangan karena permintaan penerbangannya meningkat signifikan saat musim mudik," kata dia.

Otoritas Bandara Internasional Hang Nadim Batam memperkirakan jumlah penumpang penerbangan akan mengalami kenaikan hingga 9 persen pada mudik Idul Fitri pada sekitar pertengahan Juli 2015. Ia mengatakan, pada hari-hari biasa rata-rata penumpang penerbangan yang tiba atau meninggalkan Batam mencapai sekitar 13.000-13.500 penumpang.

Saat mudik pada pertengahan Juli 2015, jumlah penumpang diperkirakan mencapai 14.500 orang penumpang dan didominasi yang ingin mudik meninggalkan Batam.

"Perkiraan tersebut juga melihat rata-rata kenaikan yang terjadi pada momen Idul Fitri pada tahun-tahun sebelumnya," kata Suwarso.

Terpopuler