REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Bulan Ramadhan saat yang tepat bagi perokok yang ingin berhenti merokok. Untuk itu Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama memberikan kiat penting berhenti merokok.
Merokok bagi yang sedang menjalankan ibadah puasa, apalagi asap rokok mengandung senyawa kimia, 400 jenis diantaranya merupakan zat beracun dan 43 diantaranya menyebabkan kanker.
Asap rokok menimbulkan gangguan pada orang lain. Karena itu, tidak sepatutnya di bulan suci Ramadhan menimbulkan gangguan pada orang lain.
Selama bulan Ramadhan perokok sudah berhenti merokok mulai sahur sampai berbuka. Sebaiknya hal ini dilanjutkan untuk tidak merokok sampai sahur berikutnya. Sehingga mengurangi kebiasaan merokok.
Tanamkan niat yang kuat di bulan suci ini untuk berhenti merokok dan juga menolak godaan untuk mulai merokok. Selama bulan suci Ramadhan lakukan sesuatu yang menyehatkan jiwa raga untuk mengalihkan keinginan merokok setelah berbuka.
Yang paling baik adalah beribadah shalat tarawih, berolahraga, minum air secara perlahan dan menarik nafas dalam-dalam untuk mencegah keinginan merokok.
Perilaku berhenti merokok agar dilanjutan setelah bulan Ramadhan. Berhenti merokok di bulan Ramadhan akan memberi manfaat bagi kesehatan dan kehidupan serta lingkungan.
Berkaitan dengan hal itu Tjandra mengingatkan ketika saat berbuka puasa makan makanan yang manis atau setidaknya makanan yang menyehatkan. ‘’Jangan berbuka puasa dengan merokok,’’ kata Tjandra menyarankan.