REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Belasan orang yang tergabung dalam Peguyuban Tukang Becak Solo Grand Mall menggelar pengajian dan membaca Alquran bersama, terkait dengan puasa Ramadhan di kawasan pejalan kaki (citywalk), di depan pusat perbelanjaan SGM Kota Surakarta, Rabu (24/6).
Para tukang becak tersebut dengan khusyuk mengikuti pengajian. Mereka juga dengan serius mendengarkan ceramah yang disampaikan salah satu temannya yang memiliki pengetahuan lebih banyak soal ajaran agama Islam.
Para tukang becak yang mengenakan baju muslim dan peci tersebut, sebelum memulai kegiatannya menarik becak, meluangkan waktu sekitar satu jam untuk mengikuti pengajian serta mendengarkan ceramah oleh Imam Suyatno (50), seorang tukang becak yang mangkal di kawasan SGM.
Pengajian di tempat tersebut oleh mereka, membuat suasana di kawasan SGM menjadi berbeda ketimbang hari biasa, sedangkan kegiatan mereka juga mendapatkan perhatian dari warga yang melintasi tempat tersebut.
Imam Suyatno dalam ceramahnya meminta para tukang becak yang juga kawan-kawannya itu untuk selalu mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa, antara lain dengan berdoa terlebih dahulu sebelum berangkat menarik becak melayani masyarakat.
Apalagi, katanya, selama bulan suci Ramadhan, semua kegiatan kebaikan mendapatkan ganjaran yang melimpah dari Tuhan. "Kita harus saling menghormati dan menyayangi sesama manusia. Jangan berbuat iri dan dengki, tetapi beramalah pada bulan suci ini," kata Imam.
Ia juga mengajak para tukang becak untuk tetap dekat dengan Alquran dengan membacanya setiap hari dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. "Kami berpesan supaya shalat lima waktu jangan sampai ditinggalkan," katanya.
Menurut Ketua Peguyuban Becak SGM Ukar Sukardi, pengajian tersebut menjadi tradisi anggotanya setiap Ramadhan. Hingga saat ini mereka sudah empat kali menggelar kegiatan tersebut setiap Ramadhan.
Ia menjelaskan tentang tujuan pengajian itu, yakni agar anggota tidak melupakan Al Quran dan tidak meninggalkan kewajiban shalat lima waktu meski mereka sibuk bekerja mencari nafkah untuk keluarga masing-masing.
"Mereka meski bekerja sebagai tukang bencak tetapi puasa bulan Ramadhan tetap dilaksanakan," katanya.
Ia juga mengimbau para tukang becak memanfaatkan Ramadhan untuk meningkatkan amal dan mendekatkan diri dengan Tuhan Yang Maha Esa.