REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dr Eko Suryo mengatakan mengkonsumsi karbohidrat berlebih saat sahur akan menyebabkan rasa kantuk sepanjang hari.
"Mengonsumsi karbohidrat secara berlebihan ketika sahur dan berbuka puasa akan menyebabkan kantuk, dan dapat membahayakan diri sendiri ketika berada di jalan raya atau kerja," kata Eko ketika berdiskusi kesehatan puasa di Jakarta, Rabu (24/6).
"Sebagai pengganti karbohidrat, kita dapat menggantinya dengan lebih banyak mengonsumsi makanan yang mengandung protein, vitamin dari buah-buahan segar dan meminum cukup air putih untuk mengurangi kemungkinan dehidrasi," tuturnya.
Nutrisi-nutrisi tersebut lebih dibutuhkan oleh tubuh karena dapat memberikan cadagan energi yang cukup hingga waktu berbuka puasa, tanpa menyebabkan kantuk.
"Sangat dianjurkan untuk tetap bisa tidur minimal 7 jam per hari, kita bisa menggunakan waktu istirahat di siang hari untuk beristirahat sejenak melelapkan mata," ucapnya.
Waktu tersebut akan cukup menyegarkan mata dan pikiran untuk dapat fokus kembali beraktibvitas. Bila mampu menjaga pola tidur yang cukup dan memperhatikan dengan baik nutrisi yang diperlukan tubuh, maka tubuh akan mampu beraktivitas normal, meskipun kita sedang berpuasa penuh selama bulan Ramadhan.
Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari berbagai kemungkinan kecelakaan kerja maupun di jalan raya yang cenderung meningkat di bulan Ramadhan akibat menurunnya konsentrasi orang.
"Bila mampu menjaga pola tidur yang cukup dan memperhatikan dengan baik nutrisi yang diperlukan tubuh, maka tubuh kita akan mampu beraktivitas normal sehingga risiko untuk terlibat dalam kecelakaan lalu lintas karena faktor menurunnya kondisi tubuh akan jauh berkurang," ujarnya.